Padang Mahsyar adalah tempat pertama kali seluruh mahluk dikumpulkan setelah terjadinya kiamat yang menggulung Alam Semesta. Keadaan padang mahsyar ini sangat luas dan rata dimana tidak ada tonjolan atau cekungan sedikit pun.
Dalam Al Quran Allah SWT berfirman,
"Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.Tiupan ini adalah tiupan sangkakala yang kedua yang sesudah nya bangkitlah orang-orang dalam kubur." (QS. Yaa Siin Ayat : 51)
Di Ayat lain diulang di
"yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangsakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok," (QS. An-Naba' Ayat : 18)
Kondisi tanah padang mahsyar juga digambarkan oleh Rasulullah SAW di hadist berikut ini:
"Pada saat itu umat manusia akan dikumpulkan di tanah yang berwarna putih bagaikan tepung murni, dan tidakada padanya tanda yang pernah ditempati oleh siapa pun." (HR. Bukhari dan HR. Muslim)
Setiap orang akan sibuk dengan urusannya sendiri sendiri dan tidak akan sempat melihat atau memikirkan orang lain.
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya hukuman dan kesulitan hari kiamat telah meyibukkan mereka hingga mereka tak sampai melihat aurat orang lain" (HR. Bukhari, HR Muslim dan HR. At Tirmidzi)
Anak, bapak, ibu dan saudara sudah tidak bisa lagi saling tolong menolong. Allah SWT menggambarkannya dalam firmannya berikut ini:
"pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." (QS. 'Abasa Ayat : 34-37)
Ada yang berjalan dengan kaki, ada juga yang berjalan dengan wajah dan ada juga yang berkendara. Rasulullah bersabda, " Pada hari kiamat nati, manusia dibangkitkan dalam tiga kelompok, kelompok yang berkendara, kelompok yang berjalan dengan kaki dan kelompok yang berjalan dengan wajah". Bagaimana caranya orang berjalan dengan wajah? Sobat muslim pasti ada yang bertanya demikian. Allah yang menjadikan kita di dunia beralan dengan kaki, pasti juga bisa Allah menjadikan kita berjalan dengan wajah.
Mu'adz bin Jabal pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang maksud Surah An Na'ba ayat 18, " Hari itu ditiup sangkakala lalu kamu mendatangi Tuhan dengan berbondong bondong."
Rasulullah bersabda, "Wahai Mu'adz! Sebenarnya engkau telah bertanya tentang persoalan yang amat besar!" Lalu berlinanglah air mata beliau karena menangis. Kemudian beliau berkata: ‘Ada sepuluh golongan (sesat) dari umatku yang dibangkitkan secara terpisah. Mereka ini telah dipisahkan Allah dari kumpulan kaum muslimin yang lain dan diubah wajah-wajah mereka.
Ada yang dirupakan seperti monyet, ada yang seperti babi, ada yang tubuhnya terbalik (kakinya di atas), dan diseret muka mereka, ada yang terpotong tangan dan kakinya atau mukanya, ada yang buta tersungkur, ada yang bisu tuli dan tidak berakal, ada yang mengunyah lidahnya sendiri yang terjulur keluar sampai ke dada, dari mulut mereka mengalir nanah yang laksana air liur yang berbau busuk dan membuat semua orang merasa jijik padanya, ada yang disalib diatas palang-palang api, ada yang baunya lebih busuk dari bangkai, dan ada pula yang berpakain jubah-jubah panjang yang terbuat dari timah yang meleleh…
Adapun orang-orang yang berwajah monyet, mereka adalah orang yang suka menyebarkan fitnah di antara manusia. Yang serupa babi adalah orang yang suka makan harta haram dan merampas hak orang lain. Yang tertelungkup kepalanya di bawah dan kakinya di atas, adalah kaum pemakan riba.
Yang dalam keadaan buta adalah mereka yang bertindak zalim dalam pemerintahan. yang buta-tuli ialah orang yang suka ujub (bangga dan sombong) dengan amalannya. Yang mengunyah-nguyah lidahnya sendiri adalah para ulama dan hakim yang kata-katanya berlawanan dengan perbuatannya. yang terpotong-potong tangan dan kakinya adalah orang yang selalu mengganggu tetangganya. Yang tersalib di atas palang-palang api adalah orang yang suka memfitnah orang lain kepada penguasa.
Yang baunya lebih busuk dari bangkai adalah orang yang selalu memuaskan hawa nafsu, bergelimang dalam dosa syahwat dan menolak menunaikan hak Allah dalam dalam harta kekayaannya. Adapun yang memakai baju-baju panjang yang terbuat dari timah yang meleleh adalah orang yang selalu takabur, suka bermegah dan memuji diri. (HR. al-Qurthubi ra)
Rasulullah saw bersabda: “Setiap orang akan dilindungi oleh sedekahnya pada hari Kiamat. Tujuh orang yang akan dilindungi Allah dalam naungan-Nya Yaitu: Imam (penguasa) yang adil, pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah pada Allah, orang yang hatinya selalu terikat pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah pula, seorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata:’Aku takut kepada Allah’, orang yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya dan seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya.” (HR. Bukhari Muslim)
“Siapa yang memberi tangguh (utang) kepada orang yang sedang dalam kesulitan atau menghapuskan utangnya itu maka Allah akan melindunginya di dalam lindungan-Nya.” “Siapa yang ingin melihat keadaan hari kiamat, hendaklah ia membaca ayat-ayat Al-Qur’an surat at-Takwir, surat al-Infithar dan surat al-Insyiqaq.”
Apabila manusia telah merasa lama sekali menunggu di tempat perhentian Mahsyar dan sudah tidak tahan lagi menggung penderitaan di situ maka merekapun bermusyawarah bersama siapa yang patut didatangi agar ia bersyafaat kepada Allah SWT, supaya segera diadili dan segera dibebaskan dari penderitaan yang tidak tertahankan ini.
Mereka lalu pergi menemui nabi Adam as. tetapi beliau menolak dan menganjurkan mereka agar pergi kepada nabi Nuh as., tetapi nabi Nuh juga menolak dan menganjurkan mereka pergi menemui nabi Ibrahim as. Tapi nabi Ibrahim juga menolak dan menganjurlan mereka pergi menghadap nabi Musa as. namun nabi Musa menyuruh mereka pergi ke Nabi Isa as. dan akhirnya nabi Isa as. menganjurkan mereka menemui nabi Muhammad saw. Maka beliaupun berkata: “Baiklah aku yang akan memintakan pertolongan bagi kamu. Akulah!”
Beliaupun menghadap Allah SWT dan berdoa agar Allah SWt berkenan memberikan izin untuk memberi syafaat dan Allah SWT memberi pertolongan-Nya. Diriwayatkan bahwa anak-anak kaum muslimin yang meninggal dunia sebelum mencapai baligh diizinkan oleh Allah SWt untuk memberi minum kepada ibu-bapaknya saat di padang Mahsyar nanti. Penderitaan di Mahsyar ini semakin memuncak sehingga ada diantara orang kafir berkata: ” a Tuhanku! Bebaskanlah aku dari keadaan ini meski aku dilempar ke dalam api neraka sekalipun.”
Setelah Rasulullah saw. bersyafaat maka Allah SWT memerintahkan untuk membawa Surga yang akan ditempatkan disebelah kanan ‘Arsy dan Neraka akan ditempatkan di sebelah kiri. Sesudah itu dibawa semua mahluk untuk menghadap Allah SWT, diantara mereka ada yang tidak dihisab sama sekali, ada yang dihisab dengan ringan dan ada yang dihisab dengan teliti. Setiap orang akan menerima catatan amalan masing-masing, ada yang dari sebelah kanan dan ada yang dari sebelah kiri. Para rasul akan ditanyakan pada umatnya benarkah dia telah menyampaikan risalah-risalahnya masing-masing. Sesuai dengan firman :
“Sungguh Kami akan menanyai umat-umat yang kepada mereka telah diutus para Rasul dan Kami akan menanyai juga rasul-rasul itu. Dan kami akan menceritakan juga kepada mereka dengan pengetahuan (Kami), dan Kami sekali-kali tidak pernah jauh dari mereka.” (QS. 7:6-7)
“Pada hari itu ada wajah-wajah yang menjadi putih dan ada yang menjadi hitam suram. Adapun yang hitam suram mukanya, kepada mereka akan ditanyakan:’Mengapa kamu kafir sesudah beriman? Maka rasakanlah siksa disebabkan kekafiranmu itu.’ Adapun orang yang menjadi putih wajahnya, maka mereka berada dalam rahmat Allah dan mereka kekal di dalamnya.” (QS. 3:106-107)
“Tiada seorangpun diantara kamu, melainkan ia akan diajak bicara oleh Allah berhadapan muka, tiada penerjemah antara ia dengan-Nya, lalu ia akan melihat ke sebelah kanannya dan tiada yang dilihatnya selain amal-amalnya sendiri; melihat pula ke sebelah kirinya dan tiada yang dilihatnya selain amal-amalnya sendiri; kemudian ia melihat di hadapannya maka tiada yang dilihatnya kecuali neraka yang menyongsong wajahnya. Oleh karena itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari neraka walaupun dengan menyedekahkan setengah butir kurma.”(HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)
Pada saat itu lidah, tangan kaki dan kulit akan berbicara sebagaimana firman Allah SWT: “Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas segala yang telah mereka lakukan.” (QS. 24:24) selanjutnya: “Pada hari ini kami tutup mulut mereka; sementara tangan mereka berkata-kata kepada Kami dan kaki mereka akan menjadi saksi atas segala yang telah mereka perbuat.” (QS. 36:65)
“Pada hari itu bumi akan menerangkan berita-beritanya.” (QS. 99:4) Bersabda Rasulullah: “Tahukah kamu apa berita-beritanya? Yaitu bumi akan menjadi saksi atas setiap pria dan wanita tentang apa yang telah mereka kerjakan, dan berkata:’Orang itu telah melakukan begitu pada hari itu.”
Telah berkata Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah saw pernah berkata: “Allah SWT akan mendekatkan seorang hamba mukmin ke sisi-Nya, lalu Dia menunjukkan dosa-dosanya satu-persatu, hingga apabila hamba itu menjadi amat takut dan merasa dirinya pasti akan binasa, Allah SWT berfirman kepadanya: ‘Telah Kututupi hal itu di dunia untukmu dan kini Kuhapus dosamu itu untukmu!'” (HR Muslim)
Di antara penderitaan yang sangat berat di padang mahsyar adalah saat Allah SWT memerintahkan untuk membawa neraka kepada-Nya dan menunjukkannya kepada mahluknya. Neraka itu dibawa oleh tujuh puluh ribu pemimpin malaikat dan setiap pemimpin membawahi tujuh puluh ribu malaikat. Dan apabila telah dekat dengan mereka maka terdengar suara yang mengerikan, erangan kesakitan, menjerit dan melolong. Saat itu semua mahluk akan bersimpuh gemetaran. Para nabi pun cemas akan diri mereka, apalagi manusia biasa. Sehingga para rasul yang mulia itu berkata: “Ya Tuhan! Nafsi … nafsi …. (diriku…diriku) aku tiada memohon sesuatu dari-Mu melainkan keselamatan bagi diriku!” kecuali Nabi Muhammad saw beliau memohon: “Umatku…..umatku!” (HR Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)
Diriwayatkan lagi bahwa beliau akan maju ke arah neraka seraya menghindarkannya dari orang banyak. Dan neraka itu memang diperintahkan untuk menuruti kehendak beliau. Sesudah itu barulah kendali neraka kembali kepada pimpinan malaikat yang kemudian menempatkannya di sis kiri ‘Arsy dengan izin Allah SWT.
Kemudian dimulailah hisab (perhitungan). Semuanay dihisab dengan adil bahkan antara binatang dan binatang. Tersebut dalam suatu riwayat bahwa kambing yang tidak bertanduk akan diberi kesempatan untuk membalas binatang yang bertanduk Diriwayatkan pula juga bahwasanya Allah SWT sesudah mengadili antara binatang yang satu dengan yang lainnya berfirman kepadanya: “Jadilah kamu tanah!” ketika itulah orang-orang kafir akan berkata: “Aduhai! sekiranya akupun menjadi tanah seperti itu” sebagaimana tersebut dalam sebuah ayat Al-Qur’an.
Sesudah itu ditegakkan Mizan (neraca) amal untuk menimbang semua amalan manusia. “Kami akan mengakkan neraca yang adil pada hari kiamat, maka tiada satu jiwa yang dirugikan sedikitpun. Dan jika ada amalan sebesar biji sawipun pasti akan Kami berikan juga pahalanya, dan cukuplah Kami membuat perhitungan” (QS. 21:47)
“Dan neraca pada hari itu ialah kebenaran maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya niscaya mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa ringan timbangannya niscaya mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri karena mereka selalu tidak mempercayai keterangan-keterangan Kami.” (QS. 7:8-9)
Diriwayatkan bahwa malaikat akan berdiri di sisi Mizan itu dan memperhatikan penimbangan amalan manusia. Apabila berat timbangan amalannya maka malaikat berkata: “Lihatlah si Fulan anak si Fulan telah berat amalan timbangannya dan dia telah mencapai derajat bahagia karenanya dia tidak akan celaka sama sekali.” Tetapi jika ringan timbangan amalannya maka malaikat berseru: “Lihatlah si Fulan anak si Fulan itu telah ringan timbangan amalannya dan dia telah celaka dengan tiada kebahagiaan selama-lamanya.”
Setelah itu Shirath (titian) dibentangkan di atas Jahannam lalu semua manusia diperintahkan untuk melintasinya. Diriwayatkan bahwa Shirath itu lebih tajam daripada pedang dan lebih kecil dari rambut. Manusia akan melaluinya bersama dengan amalannya masing-masing. Manusia yang sempurna imannya akan dengan mudah melalui Shirath ini. Masing-masing melintasinya dengan dibawa oleh amalan-amalannya. Orang yang pertama yang melintasinya ialah para rasul dan setiap dari mereka berkata: “Ya Allah! selamatkanlah aku! selamatkanlah aku!” dan yang terlebih dahulu melintasinya adalah Nabi Muhammad saw. (HR Bukhari dan Muslim) Sifat amanat dan silaturrahim dibawa untuk berdiri di kedua sisi Shirath di situ terdapat duri-duri licin dan tajam serta besi pengait yang akan menagkap orang-orang yang mengabaikan kedua sifat mulia itu.
Kaum mukminin kemudian akan menghampiri telaga Haudh Rasulullah saw. untuk meminum airnya. Air Haudh itu lebih putih dari susu, lebih wangi dari kesturi, dan lebih manis dari madu. Mengalir melalui dua saluran yang berasal dari telaga Kautsar. Panjang dan lebarnya sejauh perjalanan satu bulan, di sekitarnya terdapat cerek-cerek sejumlah bintang-bintang di langit, siapa yang minum sekali teguk saja, maka ia tidak akan dahaga sama sekali sesudah itu. (HR Muslim)
Umat Nabi Muhammad saw. dikenal perbedaannya dari kelompok manusia yang lain disebabkan oleh karena cahaya wajah, tangan dan kakinya yang disebabkan oleh bekas-bekas wudlu’. (HR. Bukhari, Muslim)
Setelah itu oleh Allah SWT para Nabi, shiddiqin, ulama, salihin, dan mukminin diijinkan untuk bersyafaat menurut pangkat dan kedudukannya masing-masing di mata Allah, ada yang diijinkan memberi syafaat bagi banyak orang tapi ada juga yang memberi syafaat hanya untuk seorang saja (HR. Tirmidzi).
Orang pertama yang diijinkan untuk memberi syafaat adalah nabi Muhammad saw: “Aku adalah orang pertama yang bersyafaat dan yang pertama diberi izin untuk bersyafaat.” “Aku akan terus bersyafaat, hingga aku diberi jaminan keselamatan bagi sejumlah orang yang sebelumnya akan dibawa ke neraka.” (HR. Thabrani dalam Al-Autsah) “Aku akan terus-menerus bersyafaat sehingga malaikat Malik berkata kepadaku: ‘Amboi! Tidak engkau sisakan sedikitpun kemurkaan Tuhanmu atas umatmu'” (HR. Thabrani dalam Al-Autsah)
Di antara syafaatnya, bahwa beliau bersyafaat untuk umatnya yang telah masuk neraka, sehingga mereka semua dikeluarkan dari sana. Suatu kaum lagi disyafaatkan agar diberi derajat yang lebih tinggi dalam surga. Dan banyak lagi syafaat-syafaat yang lain sampai memohon kepada Allah SWT: “Bolehkah aku mensyafaatkan bagi siapa saja yang mengucap laa Ilaaha Illallaah!” maka Allah SWT menjawab: “Perkara itu bukan urusanmu, tetapi demi kemuliaan-Ku dan demi keagungan-Ku, Aku tidak akan menjadikan orang yang beriman, meskipun hanya sehari sama seperti orang yang tidak beriman kepada-Ku” (HR. Bukhari, Muslim)
Dari Abu Hurairah ra katanya: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw, siapakah orang yang paling berbahagia mendapat syafaatmu di hari kiamat?” maka menjawab beliau: “Sebahagia-bahagia manusia yang mendapat syafaatku ialah yang mengucapkan ‘laa ilaaha illallaah’ dari hatinya yang ikhlas.” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan dari Zahar bin Arqam ra bahwa Rasulullah saw telah berkata: “Barangsiapa mengucapkan ‘laa ilaaha illallaah’ dengan penuh ikhlas dari hatinya maka ia akan masuk surga.” Ditanya: “Ya Rasulullah bagaimana cara ikhlasnya…?” Jawabnya: “Sedemikian rupa sehingga mencegah ia melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah.”
Dari Anas ra katanya: “Aku meminta kepada Rasulullah saw supaya beliau memberi syafaat bagiku nanti di hari kiamat. Beliau menjawab: ‘Insya Allah akan aku lakukan hal itu.’ Aku bertanya lagi: ‘Dimana aku akan mencarimu?’ Jawab Rasulullah: ‘Pertama kali, carilah aku di Shirath!’ Aku berkata:’Jika aku tidak menemui engkau di Shirath?’ Jawab beliau: ‘Carilah aku di tempat Mizan!’ Kataku lagi: ‘Jika aku tidak menemui engkau di tempat Mizan?’ Jawab beliau: ‘Carilah aku di Haudh dan aku pasti ada di salah satu dari ketiga tempat itu.'”
Hal-hal yang sangat ketat dan berat hisabnya di hari kiamat ialah perbuatan aniaya (zalim) thd sesama, di dalam hadist dikatakan bahwa perbuatan ini ada tiga macam: Syirik (menyekutukan Allah), penganiayaan sesorang terhadap orang lain, penganiayaan manusia thd dirinya sendiri sehubungan perkara natara dirinya dan Tuhannya.
Bersabda Rasulullah saw: “Tahukah kamu siapa sebenarnya orang yang muflis (bangkrut) diantara seluruh umatku?” Dijawab: “Orang muflis itu ialah orang yang tiada memiliki uang atau benda berharga.” Maka berkata Nabi:”Orang yang bangkrup itu ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan shalat, zakat, puasa tetapi dia memaki orang ini dan menuduh orang itu, dia memakan harta si fulan, dan memukul si fulan, maka akan diambilkan pahala kebajikannya dan diberikan pada orang yang dianiyaanya. Setelah habis semua kebajikannya dan masih ada yang belum terbayar, maka diambillah dosa-dosanya lalau dipikulkan kepadanya. Setelah selesai semua itu, dia pun dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)
“Barang siapa mengambil barang saudaranya secara aniaya, maka hendaklah ia minta kerelaan yang empunya sebelum menghadapi suatu hari yang tiada berguna dinar ataupun dirham. Tetapi yang dipandang pada hari itu ialah kebajikan dan kejahatan. Jika ia mempunyai banyak kebajikan, maka ambillah kebajikan itu, atau diambil kejahatan orang lain lalu dibebankan kepadanya, kemudian iapun dilemparkan kedalam api neraka.” (Hadist)
Bersabda Rasulullah saw:
“Ketika Allah SWT menciptakan surga, dikirmkan-Nya malaikat Jibril seraya berkata: ‘Pandanglah surga itu serta apa yang telah Kusediakan di dalamnya untuk para penghuninya?! Maka Jibril pun pergi ke surga seraya memperhatikan keadaan di sana dan semua perhiasan yang disediakan untuk penghuninya. Kemudian Jibril bergegas menemui Allah SWT seraya berkata: ‘Demi kemuliaan-Mu tiada seorang pun yang mendengar tentang surga, melainkan ia ingin memasukinya.’ Lalu Ia memerintahkan agar surga dikelilingi dengan berbagai kesulitan, dan berfirman kepada Jibril: ‘Kini pergilah kesurga dan perhatikanlah apa yang telah kusediakan untuk para penghuninya!’ maka Jibril pergi sekali lagi dan didapatinya surga telah dikeleilingi dengan berbagai kesulitan, lalu ia kembali lagi kepada Allah dan berkata: ‘Demi kemuliaan-Mu kini aku khawatir tiada seorangpun yang dapat memasukinya.’ kemudian Allah berkata kepada Jibril: ‘Sekarang pergilah ke neraka dan perhatikanlah apa yang Aku sediakan bagi para penghuninya!’ maka didapatinya berbagai azabnya bercampur aduk yang satu menimpa yang lain, lalu Jibril bergegas menemui Allah seraya berkata: ‘Demi kemuliaan-Mu tiada seorangpun yang mendengarnya mau memasukinya.’ Maka diperintahkan agar dia dikelilingi dengan berbagi kenikmatan hawa nafsu. Kemudian Allah berkata kepada Jibril: ‘Kini pergilah ke neraka itu.’ Maka kembalilah Jibril seraya berkata:’Demi kemuliaan-Mu kini aku khawatir bahwasannya tiada seorangpun yang dapat selamat dari neraka itu.’ (HR. Tirmidzi)
‘Akan didatangkan seorang yang paling mewah hidupnya di dunia pada hari kiamat, sedang ia termasuk penghuni neraka lalu dimasukkan jarinya di dalam api neraka dan dikatakan kepadanya: ‘Wahai anak Adam, pernahkah engkau melihat sesuatu yang baik sebelum ini? Pernahkah merasakan suatu kenikmatan sebelum ini?’ Maka jawabnya dengan pedih: ‘Tidak demi Allah wahai Tuhanku!’ Kemudian didatangkan seorang yang paling menderita di dunia sedang ia termasuk penghuni surga, lalu dimasukkan jarinya di dalam surga dan dikatakan kepadanya: ‘Wahai anak Adam pernahkah engkau melihat penderitaan sebelum ini? Pernahkah engkau merasakan kesusahan?’ Maka jawabnya dengan gembira: “Demi Allah tidak pernah aku menderita kesusahan atau penderitaan sebelum ini.” (Hadist)
Diriwayatkan dari Aisyah ra ketika ia menangis saat teringat akan neraka, maka berkata Rasulullah saw: ‘Apa yang menyebabkan engkau menangis?’ jawab Aisyah: ‘Aku teringat akan api neraka, lalu aku menangis. Adakah engkau ingat keluargamu pada hari kiamat?’ Jawab beliau: ‘Tiada seorangpun akan mengingat orang lain pada tiga tempat:
1. Ketika dihadapkan pada Mizan sampai ia mengetahui timbangan amalannya
2. Pada saat menerima kitab catatan amalnya
3. Pada saat melintasi Shirath, ketika berada di atas Jahannam
(HR. Abu Daud dari Hasan Basri)
‘Ahli surga adalah seratus dua puluh kelompok, delapan puluh dari umat ini dan empat puluh dari umat-umat lain.’ (HR. Tirmidzi) ‘Aku tidak pernah melihat sesuatu seperti surga, orang yang menginginkannya selalu lalai, dan tidak pula seperti neraka yang seharusnya takut kepadanya sering tidur (melupakannya).’ (HR. Tirmidzi)
Dalam Al Quran Allah SWT berfirman,
"Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.Tiupan ini adalah tiupan sangkakala yang kedua yang sesudah nya bangkitlah orang-orang dalam kubur." (QS. Yaa Siin Ayat : 51)
Di Ayat lain diulang di
"yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangsakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok," (QS. An-Naba' Ayat : 18)
Kondisi tanah padang mahsyar juga digambarkan oleh Rasulullah SAW di hadist berikut ini:
"Pada saat itu umat manusia akan dikumpulkan di tanah yang berwarna putih bagaikan tepung murni, dan tidakada padanya tanda yang pernah ditempati oleh siapa pun." (HR. Bukhari dan HR. Muslim)
Setiap orang akan sibuk dengan urusannya sendiri sendiri dan tidak akan sempat melihat atau memikirkan orang lain.
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya hukuman dan kesulitan hari kiamat telah meyibukkan mereka hingga mereka tak sampai melihat aurat orang lain" (HR. Bukhari, HR Muslim dan HR. At Tirmidzi)
Anak, bapak, ibu dan saudara sudah tidak bisa lagi saling tolong menolong. Allah SWT menggambarkannya dalam firmannya berikut ini:
"pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." (QS. 'Abasa Ayat : 34-37)
Ada yang berjalan dengan kaki, ada juga yang berjalan dengan wajah dan ada juga yang berkendara. Rasulullah bersabda, " Pada hari kiamat nati, manusia dibangkitkan dalam tiga kelompok, kelompok yang berkendara, kelompok yang berjalan dengan kaki dan kelompok yang berjalan dengan wajah". Bagaimana caranya orang berjalan dengan wajah? Sobat muslim pasti ada yang bertanya demikian. Allah yang menjadikan kita di dunia beralan dengan kaki, pasti juga bisa Allah menjadikan kita berjalan dengan wajah.
Mu'adz bin Jabal pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang maksud Surah An Na'ba ayat 18, " Hari itu ditiup sangkakala lalu kamu mendatangi Tuhan dengan berbondong bondong."
Rasulullah bersabda, "Wahai Mu'adz! Sebenarnya engkau telah bertanya tentang persoalan yang amat besar!" Lalu berlinanglah air mata beliau karena menangis. Kemudian beliau berkata: ‘Ada sepuluh golongan (sesat) dari umatku yang dibangkitkan secara terpisah. Mereka ini telah dipisahkan Allah dari kumpulan kaum muslimin yang lain dan diubah wajah-wajah mereka.
Ada yang dirupakan seperti monyet, ada yang seperti babi, ada yang tubuhnya terbalik (kakinya di atas), dan diseret muka mereka, ada yang terpotong tangan dan kakinya atau mukanya, ada yang buta tersungkur, ada yang bisu tuli dan tidak berakal, ada yang mengunyah lidahnya sendiri yang terjulur keluar sampai ke dada, dari mulut mereka mengalir nanah yang laksana air liur yang berbau busuk dan membuat semua orang merasa jijik padanya, ada yang disalib diatas palang-palang api, ada yang baunya lebih busuk dari bangkai, dan ada pula yang berpakain jubah-jubah panjang yang terbuat dari timah yang meleleh…
Adapun orang-orang yang berwajah monyet, mereka adalah orang yang suka menyebarkan fitnah di antara manusia. Yang serupa babi adalah orang yang suka makan harta haram dan merampas hak orang lain. Yang tertelungkup kepalanya di bawah dan kakinya di atas, adalah kaum pemakan riba.
Yang dalam keadaan buta adalah mereka yang bertindak zalim dalam pemerintahan. yang buta-tuli ialah orang yang suka ujub (bangga dan sombong) dengan amalannya. Yang mengunyah-nguyah lidahnya sendiri adalah para ulama dan hakim yang kata-katanya berlawanan dengan perbuatannya. yang terpotong-potong tangan dan kakinya adalah orang yang selalu mengganggu tetangganya. Yang tersalib di atas palang-palang api adalah orang yang suka memfitnah orang lain kepada penguasa.
Yang baunya lebih busuk dari bangkai adalah orang yang selalu memuaskan hawa nafsu, bergelimang dalam dosa syahwat dan menolak menunaikan hak Allah dalam dalam harta kekayaannya. Adapun yang memakai baju-baju panjang yang terbuat dari timah yang meleleh adalah orang yang selalu takabur, suka bermegah dan memuji diri. (HR. al-Qurthubi ra)
Rasulullah saw bersabda: “Setiap orang akan dilindungi oleh sedekahnya pada hari Kiamat. Tujuh orang yang akan dilindungi Allah dalam naungan-Nya Yaitu: Imam (penguasa) yang adil, pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah pada Allah, orang yang hatinya selalu terikat pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah pula, seorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata:’Aku takut kepada Allah’, orang yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya dan seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya.” (HR. Bukhari Muslim)
“Siapa yang memberi tangguh (utang) kepada orang yang sedang dalam kesulitan atau menghapuskan utangnya itu maka Allah akan melindunginya di dalam lindungan-Nya.” “Siapa yang ingin melihat keadaan hari kiamat, hendaklah ia membaca ayat-ayat Al-Qur’an surat at-Takwir, surat al-Infithar dan surat al-Insyiqaq.”
Apabila manusia telah merasa lama sekali menunggu di tempat perhentian Mahsyar dan sudah tidak tahan lagi menggung penderitaan di situ maka merekapun bermusyawarah bersama siapa yang patut didatangi agar ia bersyafaat kepada Allah SWT, supaya segera diadili dan segera dibebaskan dari penderitaan yang tidak tertahankan ini.
Mereka lalu pergi menemui nabi Adam as. tetapi beliau menolak dan menganjurkan mereka agar pergi kepada nabi Nuh as., tetapi nabi Nuh juga menolak dan menganjurkan mereka pergi menemui nabi Ibrahim as. Tapi nabi Ibrahim juga menolak dan menganjurlan mereka pergi menghadap nabi Musa as. namun nabi Musa menyuruh mereka pergi ke Nabi Isa as. dan akhirnya nabi Isa as. menganjurkan mereka menemui nabi Muhammad saw. Maka beliaupun berkata: “Baiklah aku yang akan memintakan pertolongan bagi kamu. Akulah!”
Beliaupun menghadap Allah SWT dan berdoa agar Allah SWt berkenan memberikan izin untuk memberi syafaat dan Allah SWT memberi pertolongan-Nya. Diriwayatkan bahwa anak-anak kaum muslimin yang meninggal dunia sebelum mencapai baligh diizinkan oleh Allah SWt untuk memberi minum kepada ibu-bapaknya saat di padang Mahsyar nanti. Penderitaan di Mahsyar ini semakin memuncak sehingga ada diantara orang kafir berkata: ” a Tuhanku! Bebaskanlah aku dari keadaan ini meski aku dilempar ke dalam api neraka sekalipun.”
Setelah Rasulullah saw. bersyafaat maka Allah SWT memerintahkan untuk membawa Surga yang akan ditempatkan disebelah kanan ‘Arsy dan Neraka akan ditempatkan di sebelah kiri. Sesudah itu dibawa semua mahluk untuk menghadap Allah SWT, diantara mereka ada yang tidak dihisab sama sekali, ada yang dihisab dengan ringan dan ada yang dihisab dengan teliti. Setiap orang akan menerima catatan amalan masing-masing, ada yang dari sebelah kanan dan ada yang dari sebelah kiri. Para rasul akan ditanyakan pada umatnya benarkah dia telah menyampaikan risalah-risalahnya masing-masing. Sesuai dengan firman :
“Sungguh Kami akan menanyai umat-umat yang kepada mereka telah diutus para Rasul dan Kami akan menanyai juga rasul-rasul itu. Dan kami akan menceritakan juga kepada mereka dengan pengetahuan (Kami), dan Kami sekali-kali tidak pernah jauh dari mereka.” (QS. 7:6-7)
“Pada hari itu ada wajah-wajah yang menjadi putih dan ada yang menjadi hitam suram. Adapun yang hitam suram mukanya, kepada mereka akan ditanyakan:’Mengapa kamu kafir sesudah beriman? Maka rasakanlah siksa disebabkan kekafiranmu itu.’ Adapun orang yang menjadi putih wajahnya, maka mereka berada dalam rahmat Allah dan mereka kekal di dalamnya.” (QS. 3:106-107)
“Tiada seorangpun diantara kamu, melainkan ia akan diajak bicara oleh Allah berhadapan muka, tiada penerjemah antara ia dengan-Nya, lalu ia akan melihat ke sebelah kanannya dan tiada yang dilihatnya selain amal-amalnya sendiri; melihat pula ke sebelah kirinya dan tiada yang dilihatnya selain amal-amalnya sendiri; kemudian ia melihat di hadapannya maka tiada yang dilihatnya kecuali neraka yang menyongsong wajahnya. Oleh karena itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari neraka walaupun dengan menyedekahkan setengah butir kurma.”(HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)
Pada saat itu lidah, tangan kaki dan kulit akan berbicara sebagaimana firman Allah SWT: “Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas segala yang telah mereka lakukan.” (QS. 24:24) selanjutnya: “Pada hari ini kami tutup mulut mereka; sementara tangan mereka berkata-kata kepada Kami dan kaki mereka akan menjadi saksi atas segala yang telah mereka perbuat.” (QS. 36:65)
“Pada hari itu bumi akan menerangkan berita-beritanya.” (QS. 99:4) Bersabda Rasulullah: “Tahukah kamu apa berita-beritanya? Yaitu bumi akan menjadi saksi atas setiap pria dan wanita tentang apa yang telah mereka kerjakan, dan berkata:’Orang itu telah melakukan begitu pada hari itu.”
Telah berkata Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah saw pernah berkata: “Allah SWT akan mendekatkan seorang hamba mukmin ke sisi-Nya, lalu Dia menunjukkan dosa-dosanya satu-persatu, hingga apabila hamba itu menjadi amat takut dan merasa dirinya pasti akan binasa, Allah SWT berfirman kepadanya: ‘Telah Kututupi hal itu di dunia untukmu dan kini Kuhapus dosamu itu untukmu!'” (HR Muslim)
Di antara penderitaan yang sangat berat di padang mahsyar adalah saat Allah SWT memerintahkan untuk membawa neraka kepada-Nya dan menunjukkannya kepada mahluknya. Neraka itu dibawa oleh tujuh puluh ribu pemimpin malaikat dan setiap pemimpin membawahi tujuh puluh ribu malaikat. Dan apabila telah dekat dengan mereka maka terdengar suara yang mengerikan, erangan kesakitan, menjerit dan melolong. Saat itu semua mahluk akan bersimpuh gemetaran. Para nabi pun cemas akan diri mereka, apalagi manusia biasa. Sehingga para rasul yang mulia itu berkata: “Ya Tuhan! Nafsi … nafsi …. (diriku…diriku) aku tiada memohon sesuatu dari-Mu melainkan keselamatan bagi diriku!” kecuali Nabi Muhammad saw beliau memohon: “Umatku…..umatku!” (HR Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)
Diriwayatkan lagi bahwa beliau akan maju ke arah neraka seraya menghindarkannya dari orang banyak. Dan neraka itu memang diperintahkan untuk menuruti kehendak beliau. Sesudah itu barulah kendali neraka kembali kepada pimpinan malaikat yang kemudian menempatkannya di sis kiri ‘Arsy dengan izin Allah SWT.
Kemudian dimulailah hisab (perhitungan). Semuanay dihisab dengan adil bahkan antara binatang dan binatang. Tersebut dalam suatu riwayat bahwa kambing yang tidak bertanduk akan diberi kesempatan untuk membalas binatang yang bertanduk Diriwayatkan pula juga bahwasanya Allah SWT sesudah mengadili antara binatang yang satu dengan yang lainnya berfirman kepadanya: “Jadilah kamu tanah!” ketika itulah orang-orang kafir akan berkata: “Aduhai! sekiranya akupun menjadi tanah seperti itu” sebagaimana tersebut dalam sebuah ayat Al-Qur’an.
Sesudah itu ditegakkan Mizan (neraca) amal untuk menimbang semua amalan manusia. “Kami akan mengakkan neraca yang adil pada hari kiamat, maka tiada satu jiwa yang dirugikan sedikitpun. Dan jika ada amalan sebesar biji sawipun pasti akan Kami berikan juga pahalanya, dan cukuplah Kami membuat perhitungan” (QS. 21:47)
“Dan neraca pada hari itu ialah kebenaran maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya niscaya mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa ringan timbangannya niscaya mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri karena mereka selalu tidak mempercayai keterangan-keterangan Kami.” (QS. 7:8-9)
Diriwayatkan bahwa malaikat akan berdiri di sisi Mizan itu dan memperhatikan penimbangan amalan manusia. Apabila berat timbangan amalannya maka malaikat berkata: “Lihatlah si Fulan anak si Fulan telah berat amalan timbangannya dan dia telah mencapai derajat bahagia karenanya dia tidak akan celaka sama sekali.” Tetapi jika ringan timbangan amalannya maka malaikat berseru: “Lihatlah si Fulan anak si Fulan itu telah ringan timbangan amalannya dan dia telah celaka dengan tiada kebahagiaan selama-lamanya.”
Setelah itu Shirath (titian) dibentangkan di atas Jahannam lalu semua manusia diperintahkan untuk melintasinya. Diriwayatkan bahwa Shirath itu lebih tajam daripada pedang dan lebih kecil dari rambut. Manusia akan melaluinya bersama dengan amalannya masing-masing. Manusia yang sempurna imannya akan dengan mudah melalui Shirath ini. Masing-masing melintasinya dengan dibawa oleh amalan-amalannya. Orang yang pertama yang melintasinya ialah para rasul dan setiap dari mereka berkata: “Ya Allah! selamatkanlah aku! selamatkanlah aku!” dan yang terlebih dahulu melintasinya adalah Nabi Muhammad saw. (HR Bukhari dan Muslim) Sifat amanat dan silaturrahim dibawa untuk berdiri di kedua sisi Shirath di situ terdapat duri-duri licin dan tajam serta besi pengait yang akan menagkap orang-orang yang mengabaikan kedua sifat mulia itu.
Kaum mukminin kemudian akan menghampiri telaga Haudh Rasulullah saw. untuk meminum airnya. Air Haudh itu lebih putih dari susu, lebih wangi dari kesturi, dan lebih manis dari madu. Mengalir melalui dua saluran yang berasal dari telaga Kautsar. Panjang dan lebarnya sejauh perjalanan satu bulan, di sekitarnya terdapat cerek-cerek sejumlah bintang-bintang di langit, siapa yang minum sekali teguk saja, maka ia tidak akan dahaga sama sekali sesudah itu. (HR Muslim)
Umat Nabi Muhammad saw. dikenal perbedaannya dari kelompok manusia yang lain disebabkan oleh karena cahaya wajah, tangan dan kakinya yang disebabkan oleh bekas-bekas wudlu’. (HR. Bukhari, Muslim)
Setelah itu oleh Allah SWT para Nabi, shiddiqin, ulama, salihin, dan mukminin diijinkan untuk bersyafaat menurut pangkat dan kedudukannya masing-masing di mata Allah, ada yang diijinkan memberi syafaat bagi banyak orang tapi ada juga yang memberi syafaat hanya untuk seorang saja (HR. Tirmidzi).
Orang pertama yang diijinkan untuk memberi syafaat adalah nabi Muhammad saw: “Aku adalah orang pertama yang bersyafaat dan yang pertama diberi izin untuk bersyafaat.” “Aku akan terus bersyafaat, hingga aku diberi jaminan keselamatan bagi sejumlah orang yang sebelumnya akan dibawa ke neraka.” (HR. Thabrani dalam Al-Autsah) “Aku akan terus-menerus bersyafaat sehingga malaikat Malik berkata kepadaku: ‘Amboi! Tidak engkau sisakan sedikitpun kemurkaan Tuhanmu atas umatmu'” (HR. Thabrani dalam Al-Autsah)
Di antara syafaatnya, bahwa beliau bersyafaat untuk umatnya yang telah masuk neraka, sehingga mereka semua dikeluarkan dari sana. Suatu kaum lagi disyafaatkan agar diberi derajat yang lebih tinggi dalam surga. Dan banyak lagi syafaat-syafaat yang lain sampai memohon kepada Allah SWT: “Bolehkah aku mensyafaatkan bagi siapa saja yang mengucap laa Ilaaha Illallaah!” maka Allah SWT menjawab: “Perkara itu bukan urusanmu, tetapi demi kemuliaan-Ku dan demi keagungan-Ku, Aku tidak akan menjadikan orang yang beriman, meskipun hanya sehari sama seperti orang yang tidak beriman kepada-Ku” (HR. Bukhari, Muslim)
Dari Abu Hurairah ra katanya: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw, siapakah orang yang paling berbahagia mendapat syafaatmu di hari kiamat?” maka menjawab beliau: “Sebahagia-bahagia manusia yang mendapat syafaatku ialah yang mengucapkan ‘laa ilaaha illallaah’ dari hatinya yang ikhlas.” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan dari Zahar bin Arqam ra bahwa Rasulullah saw telah berkata: “Barangsiapa mengucapkan ‘laa ilaaha illallaah’ dengan penuh ikhlas dari hatinya maka ia akan masuk surga.” Ditanya: “Ya Rasulullah bagaimana cara ikhlasnya…?” Jawabnya: “Sedemikian rupa sehingga mencegah ia melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah.”
Dari Anas ra katanya: “Aku meminta kepada Rasulullah saw supaya beliau memberi syafaat bagiku nanti di hari kiamat. Beliau menjawab: ‘Insya Allah akan aku lakukan hal itu.’ Aku bertanya lagi: ‘Dimana aku akan mencarimu?’ Jawab Rasulullah: ‘Pertama kali, carilah aku di Shirath!’ Aku berkata:’Jika aku tidak menemui engkau di Shirath?’ Jawab beliau: ‘Carilah aku di tempat Mizan!’ Kataku lagi: ‘Jika aku tidak menemui engkau di tempat Mizan?’ Jawab beliau: ‘Carilah aku di Haudh dan aku pasti ada di salah satu dari ketiga tempat itu.'”
Hal-hal yang sangat ketat dan berat hisabnya di hari kiamat ialah perbuatan aniaya (zalim) thd sesama, di dalam hadist dikatakan bahwa perbuatan ini ada tiga macam: Syirik (menyekutukan Allah), penganiayaan sesorang terhadap orang lain, penganiayaan manusia thd dirinya sendiri sehubungan perkara natara dirinya dan Tuhannya.
Bersabda Rasulullah saw: “Tahukah kamu siapa sebenarnya orang yang muflis (bangkrut) diantara seluruh umatku?” Dijawab: “Orang muflis itu ialah orang yang tiada memiliki uang atau benda berharga.” Maka berkata Nabi:”Orang yang bangkrup itu ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan shalat, zakat, puasa tetapi dia memaki orang ini dan menuduh orang itu, dia memakan harta si fulan, dan memukul si fulan, maka akan diambilkan pahala kebajikannya dan diberikan pada orang yang dianiyaanya. Setelah habis semua kebajikannya dan masih ada yang belum terbayar, maka diambillah dosa-dosanya lalau dipikulkan kepadanya. Setelah selesai semua itu, dia pun dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)
“Barang siapa mengambil barang saudaranya secara aniaya, maka hendaklah ia minta kerelaan yang empunya sebelum menghadapi suatu hari yang tiada berguna dinar ataupun dirham. Tetapi yang dipandang pada hari itu ialah kebajikan dan kejahatan. Jika ia mempunyai banyak kebajikan, maka ambillah kebajikan itu, atau diambil kejahatan orang lain lalu dibebankan kepadanya, kemudian iapun dilemparkan kedalam api neraka.” (Hadist)
Bersabda Rasulullah saw:
“Ketika Allah SWT menciptakan surga, dikirmkan-Nya malaikat Jibril seraya berkata: ‘Pandanglah surga itu serta apa yang telah Kusediakan di dalamnya untuk para penghuninya?! Maka Jibril pun pergi ke surga seraya memperhatikan keadaan di sana dan semua perhiasan yang disediakan untuk penghuninya. Kemudian Jibril bergegas menemui Allah SWT seraya berkata: ‘Demi kemuliaan-Mu tiada seorang pun yang mendengar tentang surga, melainkan ia ingin memasukinya.’ Lalu Ia memerintahkan agar surga dikelilingi dengan berbagai kesulitan, dan berfirman kepada Jibril: ‘Kini pergilah kesurga dan perhatikanlah apa yang telah kusediakan untuk para penghuninya!’ maka Jibril pergi sekali lagi dan didapatinya surga telah dikeleilingi dengan berbagai kesulitan, lalu ia kembali lagi kepada Allah dan berkata: ‘Demi kemuliaan-Mu kini aku khawatir tiada seorangpun yang dapat memasukinya.’ kemudian Allah berkata kepada Jibril: ‘Sekarang pergilah ke neraka dan perhatikanlah apa yang Aku sediakan bagi para penghuninya!’ maka didapatinya berbagai azabnya bercampur aduk yang satu menimpa yang lain, lalu Jibril bergegas menemui Allah seraya berkata: ‘Demi kemuliaan-Mu tiada seorangpun yang mendengarnya mau memasukinya.’ Maka diperintahkan agar dia dikelilingi dengan berbagi kenikmatan hawa nafsu. Kemudian Allah berkata kepada Jibril: ‘Kini pergilah ke neraka itu.’ Maka kembalilah Jibril seraya berkata:’Demi kemuliaan-Mu kini aku khawatir bahwasannya tiada seorangpun yang dapat selamat dari neraka itu.’ (HR. Tirmidzi)
‘Akan didatangkan seorang yang paling mewah hidupnya di dunia pada hari kiamat, sedang ia termasuk penghuni neraka lalu dimasukkan jarinya di dalam api neraka dan dikatakan kepadanya: ‘Wahai anak Adam, pernahkah engkau melihat sesuatu yang baik sebelum ini? Pernahkah merasakan suatu kenikmatan sebelum ini?’ Maka jawabnya dengan pedih: ‘Tidak demi Allah wahai Tuhanku!’ Kemudian didatangkan seorang yang paling menderita di dunia sedang ia termasuk penghuni surga, lalu dimasukkan jarinya di dalam surga dan dikatakan kepadanya: ‘Wahai anak Adam pernahkah engkau melihat penderitaan sebelum ini? Pernahkah engkau merasakan kesusahan?’ Maka jawabnya dengan gembira: “Demi Allah tidak pernah aku menderita kesusahan atau penderitaan sebelum ini.” (Hadist)
Diriwayatkan dari Aisyah ra ketika ia menangis saat teringat akan neraka, maka berkata Rasulullah saw: ‘Apa yang menyebabkan engkau menangis?’ jawab Aisyah: ‘Aku teringat akan api neraka, lalu aku menangis. Adakah engkau ingat keluargamu pada hari kiamat?’ Jawab beliau: ‘Tiada seorangpun akan mengingat orang lain pada tiga tempat:
1. Ketika dihadapkan pada Mizan sampai ia mengetahui timbangan amalannya
2. Pada saat menerima kitab catatan amalnya
3. Pada saat melintasi Shirath, ketika berada di atas Jahannam
(HR. Abu Daud dari Hasan Basri)
‘Ahli surga adalah seratus dua puluh kelompok, delapan puluh dari umat ini dan empat puluh dari umat-umat lain.’ (HR. Tirmidzi) ‘Aku tidak pernah melihat sesuatu seperti surga, orang yang menginginkannya selalu lalai, dan tidak pula seperti neraka yang seharusnya takut kepadanya sering tidur (melupakannya).’ (HR. Tirmidzi)
Kunjungi Konsultasi Ruqyah Gratiss via whatsapp, rahasia dari ruqyah syar'iyyah dan temukan berbagai kasus ruqyah yang berhasil di sembuhkan di artikel Pertanyaan dan Jawaban Seputar Ruqyah Syariyyah <---- Klik , siapa tau ada yang sesuai dengan kondisi yang anda alami. Kunci rangkaian penyembuhan untuk mengatasi berbagai gangguan baik penyakit fisik atau penyakit hati (non-medis) serta berbagai gangguan ghaib. Atau silahkan langsung kunjungi halaman Cara dan Aturan Konsultasi Ruqyah Syariyyah Athallah <--- Klik
Untuk testimoni semua sahabat muslim yang sudah berhasil mengatasi gangguan yang dialami dengan ruqyah mandiri silahkan klik Testimonial. Disertai screen capture percakapan whatsapp.
"Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam." (QS. Asy-Syu'araa Ayat : 109, QS. Asy-Syu'araa Ayat :127, QS. Asy-Syu'araa Ayat :145, QS. Asy-Syu'araa Ayat :164, QS. Asy-Syu'araa Ayat :180)
Kami juga menyediakan CD Ruqyah (untuk ruqyah rumah/toko) yang berisi audio ruqyah mandiri beserta tutorial ruqyah mandiri dan ruqyah rumah disertai bacaaan surah surah ruqyah dalam arabic, latin dan terjemahan. Disertai juga tutorial dan tuntunan sunnah untuk LGBT, penyakit sihir, penyakit fisik dan susah jodoh dalam bentuk PDF. Praktis bagi anda untuk terapi penyembuhan dengan izin Allah subhanahu wa ta'ala dengan mendengarkan ayat ayat al quran yang berfungsi sebagai penyembuhan dan pembatal sihir serta penghilang gangguan jin dan ain. Untuk pemesanan dan info kunjungi post Mp3 dan CD ruqyah mandiri, Barokallahu fiikum..
- Tutorial Ruqyah Mandiri sebagai penyembuh dan pembersih diri dari gangguan ghaib, penyakit medis dan non medis <----- Klik Jika ingin membaca tutorialnya di web. Untuk ciri ciri terkena gangguan ghaib, gangguan jin, gangguan sihir atau ain bisa di lihat di Tanda atau ciri terkena gangguan jin, gangguan sihir atau penyakit ain
- Tuntunan sunnah untuk benteng diri agar gangguan itu tidak kembali muncul <---- Klik jika ingin membaca nya di web ini.
- Tutorial Ruqyah Rumah agar gangguan yang sudah dipaksa keluar dari badan juga keluar dari rumah tempat tinggal kita <---- Klik jika ingin membaca caranya di web
- Tuntunan sunnah menjadikan rumah dibenci setan dan jin sehingga jika sudah berhasil diusir dengan ruqyah rumah tidak kembali lagi masuk rumah. <---- Klik jika ingin membaca caranya di web ini.
- Memutar audio ruqyah rumah saat munculnya dua tanduk setan yaitu saat matahari terbit dan tenggelam, dimana pada dua waktu ini setan kekuatannya mejadi membesar. <---- Klik jika ingin mendapatkannya di web ini. Sesungguhnya Matahari terbit di antara dua tanduk setan, dan tenggelam di antara dua tanduk setan pula. (HR Abu Dawud dan Muslim)
“Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam,” (HR. Muslim).
Untuk testimoni semua sahabat muslim yang sudah berhasil mengatasi gangguan yang dialami dengan ruqyah mandiri silahkan klik Testimonial. Disertai screen capture percakapan whatsapp.
"Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam." (QS. Asy-Syu'araa Ayat : 109, QS. Asy-Syu'araa Ayat :127, QS. Asy-Syu'araa Ayat :145, QS. Asy-Syu'araa Ayat :164, QS. Asy-Syu'araa Ayat :180)
Kami juga menyediakan CD Ruqyah (untuk ruqyah rumah/toko) yang berisi audio ruqyah mandiri beserta tutorial ruqyah mandiri dan ruqyah rumah disertai bacaaan surah surah ruqyah dalam arabic, latin dan terjemahan. Disertai juga tutorial dan tuntunan sunnah untuk LGBT, penyakit sihir, penyakit fisik dan susah jodoh dalam bentuk PDF. Praktis bagi anda untuk terapi penyembuhan dengan izin Allah subhanahu wa ta'ala dengan mendengarkan ayat ayat al quran yang berfungsi sebagai penyembuhan dan pembatal sihir serta penghilang gangguan jin dan ain. Untuk pemesanan dan info kunjungi post Mp3 dan CD ruqyah mandiri, Barokallahu fiikum..
Info yang rugi jika anda lewatkan
“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk maka adalah baginya pahala seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya, yang demikian itu tidak mengurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka adalah atasnya dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, yang demikian itu tidak mengurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka” (HR. Muslim)
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
Bagikan di media sosial yang anda ikuti dengan klik di tombol dibawah ini dan raih amal sholeh sebanyak banyak nya... InsyaAllah
Dahsyatnya Keadaan di Padang Mahsyar
4/
5
Oleh
Anonim