Ciri Ciri Dukun Yang Mengaku Peruqyah Syar'iyyah
Pengertian_RuqyahCiri Ciri Dukun Yang Mengaku Peruqyah Syar'iyyah - Menanggapi banyak nya iklan di surat kabar atau di majalah majalah serta media media periklanan laiinya di mana dalam iklannya mengaku bisa ruqyah secara syar'iyyah. Tapi jika di cermati iklannya ternyata selain mengaku bisa meruqyah syar'iyyah ternyata juga menawarkan jasa pemasangan susuk, pemagaran rumah, reiki, jimat dan sebagainya. Bagai mana mungkin ruqyah nya bisa di katakan syar'i tapi masih menawarkan jasa yang dalama islam itu sangat sangat terlarang karena berarti menduakan dan mensekutukan Allah subhanahu wa ta'ala. Itulah yang di namakan ruqyah syirkiyyah yang merupakan kebalikan ruqyah syar'iyyah
Ibu at-Tiin berkata,”Itulah ruqyah yang dilarang yang dipergunakan ma’zim dan lainnya, yaitu orang yang mengakui adanya penundukan jin untuknya. Selain itu ia juga mampu mendatangkan hal-hal yang syubhat yang merupakan kombinasi hak dan bathil, kemudian digabungkan dengan dzikir pada Allah dengan sesuatu yang meragukan (berupa latihan tenaga dalam atau bertapa diiringi dzikir pada Allah, puasa dan wirid ribuan kali untuk mendapatkan kemampuan ghoib dan lain sebagainya).”
Peruqyah memegang tubuh seorang yang bukan muhrimnya secara langsung hingga saling bersentuhan kulit tanpa ada perantara sedikitpun (tanpa memakai media kayu, atau sarung tangan yang tebal pada saat darurat yang menyebabkan peruqyah terpaksa menyentuh atau tersentuh tubuh pasien yang bukan muhrimnya secara langsung)
Dari Umaimah bintu Ruqaiqah radhiallahu’anha dia berkata: Aku pernah mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersama para wanita (muslimah) untuk membaiat beliau Shallallahu’alaihi Wasallam, lalu beliau Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan kalian, sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan kaum perempuan (yang bukan mahram)”. (HR an-Nasa’i (7/149, no. 4181), at-Tirmidzi (4/151, no. 1597) dan Ibnu Majah (2/ 959, no. 2874), dinyatakan sebagai hadits yang hasan shahih oleh Imam at-Tirmidzi dan Ibnu Hajar (Fathul Bari 13/204))
Dari Ma’qil bin Yasar radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya (bukan istri atau mahramnya)” (HR ath-Thabarani dalam “al-Mu’jamul kabiir” (no. 486 dan 487) dan ar-Ruyani dalam “al-Musnad” (2/227), dinyatakan shahih oleh Imam al-Haitsami (Majma’uz zawa-id 4/598), al-Mundziri dan al-Munawi (lihat kitab “Faidhul Qadiir” 5/258), dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani dalam “Silsilatul ahaadiitsish shahiihah” (no. 226))
Peruqyah hanya memijit-mijit badan pasien tanpa mengucapkan bacaan ruqyah.
Peruqyah hanya mencaci jin, dan enggan untuk membaca do’a- do’a Isti’adzah.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah, tapi dicampur dengan bacaan yang tidak jelas maknanya.
Peruqyah melafazhkan bacaan ruqyah tapi dicampur dengan mantra syirik.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah, tapi juga menggunakan jimat sebagai alat pengobatan.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah tapi dibolak-balik kalimatnya atau hanya komat-kamit.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah tapi juga menggunakan media lain untuk memindahkan penyakit atau meminta syarat tertentu yang tidak sesuai syari’at.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah, tapi juga melakukan penerawangan dan menebak-nebak perkara yang sifatnya ghaib atau langsung memvonis ada atau tidak adanya jin pada pasien.
Peruqyah membaca ruqyah tapi mengaku bisa mengobati pasien dari jarak jauh.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah tapi mengaku bisa melihat jin dan menangkapnya.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah seraya melakukan jurus-jurus pernapasan tenaga dalam tertentu.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah tapi menggunakan mediator orang lain agar kesurupan kemudian melakukan proses pengobatan.
Peruqyah syirkiyah mengaku bisa memanggil jiwa dukun
Peruqyah syirkiyah mengaku bisa membunuh jiwa dukun dan dukun mati juga di dunia nyata
Peruqyah syirkiyah mengaku bisa mempunyai vision gaib / penglihatan
Peruqyah syirkiyah mengaku hanya dia saja yang bisa mengobati pasien dan tidak ada yang bisa menyembuhkan kecuali dia
Peruqyah syirkiyah akan mengikuti kata-kata jiwa dukun yang di panggilnya pada pasien dan menganjurkan pasien mengikuti kata-kata dari jiwa dukun tersebut ( dalam hal ini jin yang menyamar sebagai jiwa dukun)
Peruqyah syirkiyah biasanya sangat bekerja sama dengan jin sehingga apabila jin meminta sesuatu akan di turuti dan menganggap hal itu adalah cara untuk penyembuhan pasien
Peruqyah syirkiyah biasanya bermain cantik dengan tidak menampakan keganjilan pada awal ruqyah yaitu membaca Alquran dan Hadist , tapi saat berkomunikasi dengan jin terlihat betapa mereka sangat menghargai jin bahkan tidak berani membentak jin karena khawatir jin nya akan menyerang balik, padahal seharusnya peruqyah tidak lah takut dengan ancaman jin karena hanya kepada Allah kita berlindung
Peruqyah syirkiyah tidak akan memberikan pengetahuan tentang tauhid kepada pasien karena peruqyah syirkiyah ini masih berbuat syirik
Peruqyah syirkiyah tidak akan menyalahkan perbuatan syirik pasien dan akan mengalihkan pembicaraan kalau pasien bertanya apakah ini syirik atau tidak, dengan jawaban tidak jelas Peruqyah syirkiyah akan berkata kepada pasien "ada baiknya menghormati nenek moyang dan peninggalan lainnya" atau " cara yang di pakai orang dulu sudah ketinggalan zaman " atau " pengusiran jin orang dulu belum di upgrade " atau " pengusiran itu bisa di pakai cuma kurang kuat " dan kata lainnya yang tidak akan memberikan pengetahuan ke pasien bahwa hal itu adalah syirik atau tidak syirik
Peruqyah syirkiyah akan senantiasa berbaik - baik dengan jin dan mengikuti keinginan jin nya sebagaimana hal nya dukun ber baik - baik dengan dukun dengan alasan jin yang masuk belum tentu jahat
Peruqyah syirkiyah biasanya akan senantiasa berbuat sebaik mungkin kepada jin agar jin tidak marah
Peruqyah syirkiyah biasanya takut dengan ancaman jin
Peruqyah syirkiyah biasanya akan menyimpan jimat - jimat para pasien dengan alasan akan menghilangkan kesaktian jimat nya saja tanpa menghancurkan jimat - jimat tersebut
Peruqyah syirkiyah biasanya apabila ada buhul akan di simpan dengan alasan bahwa buhul itu berdampak berbahaya kepada pasien apabila di rusak
Peruqyah syirkiyah biasanya menyimpan barang - barang hasil sihir atau jimat - jimat atau rajah - rajah atau wafak wafak dan lainnya
UPDATE TAMBAHAN!!!
Sebagai contoh, banyak pasien yang menyampaikan keluhan-keluhan mereka pada tim ruqyah, setelah sekian lama menderita sakit terkena sihir dan telah berobat ke banyak orang, ada yang disebut sebagai orang pintar, paranormal, orang tua, kyai, grand master energi, ahli spiritualis. Baik yang menggunakan cara tradisonal seperti bunga kembang setaman, menyan, atau pun yang menggunakan sarana modern seperti transfer energi, kartu yang diisi energi ghoib, bahkan cara-cara yang terkesan agamis seperti membaca lafaz-lafaz berbahasa arab sesungguhnya bukanlah ikhtiyar yang dianjurkan syari’at.
Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun, kemudian menayakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari.”
Ada sebuah fenomena dimana pada era kemajuan tekhnologi saat ini para dukun merubah jubah tradisionalnya menjadi jubah modern. Mereka kini menggunakan istilah-istilah modern dalam prilaku sesatnya. Seperti pada saat mereka meramalkan sesuatu yang akan terjadi pada masa lalu atau masa depan dengan mengistilahkannya sebagai ilmu clairvoyance. Padahal sesungguhnya tetaplah ia masuk dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai tukang ramal atau dukun walau ia menggunakan istilah-istilah modern sekali pun.
Dan orang yang percaya apa yang dikatakan dukun “modern”ini (walau ia mengatakan dari hasil meditasi pembukaan chakra ajna, dari ilmu metafisik dan cara-cara bid’ah lainnya) tetaplah ia ingkar terhadap apa yang diturankan kepada Rasulullah, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: ”Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun, kemudian membenarkan apa yang dikatakannya, maka sungguh telah ingkar terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”.
Dan jika mereka dengan angkuhnya mengatakan kami bisa mengatahui hal-hal yang ghoib karena dari hasil latihan tenaga dalam atau berlatih ilmu metafisik, tetaplah mereka tertipu oleh syaithan dan seolah-olah mereka lebih baik dari Rasulullah. Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak tahu hal-hal yang ghoib melainkan apa yang telah diwahyukan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah berfirman tentang hal ini di dalam surat Al-A’raf ayat 188:
قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَآءَ اللهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ َلاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ“
Katakanlah:"Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui hal-hal yang ghoib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".
Harus kita ketahui bersama bahwa hakikat keghoiban hanya milik Allah semata dan hanya diberitakan sesuatau yang ghoib itu kepada Rasul yang diridoi-Nya. Di dalam surat Al Jinn, Allah ta'ala menyatakan dalam firmannya (yang artinya) :
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghoib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghoib itu itu kecuali kepada Rasul yang diridoi-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjagaan (malaikat) di hadapan dan dibelakangnya.” (QS. Al-jin ayat 26-27)
Adapun ciri-ciri perdukunan (Kahanah) dan peramalan (‘Iraafah) yang banyak dilakukan oleh orang-orang yang melakukan terapi ruqyah syirik dan mengaku punya ilmu ghoib atau ilmu metafisika adalah sebagai berikut:
Mensakralkan mantra-mantra selain kalimat-kalimat Allah dengan bahasa Arab atau yang lainnya dengan syarat-syarat tertentu sebagai taqarrub kepada thaghut yang disembah dan dimintai pertolongan. Misalnya : sesaji, penyembelihan binatang, puasa mutih, puasa ngebleng, puasa pati geni dan sebagainya.
Menghinakan Al Qur’an atau kalimah thayyibah dengan membacanya dari belakang, menguranginya, menambahnya, mengubahnya atau membacanya di tempat najis dengan telanjang.
Ada lafal-lafal yang tidak jelas maknanya, atau tidak hubungannya satu sama lainnya.
Ada nama-nama thaghut yang diagungkan, atau nama-nama syaithan yang dijadikan wasilah kepada Allah.
Dengan membayangkan simbol-simbol tertentu atau dibarengi dengan gerakan tertentu.
Dengan membayangkan seolah-olah melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Misalnya : membaca satu ayat dari surat Yusuf dengan hitungan tertentu untuk melakukan sihir mahabbah kepada seorang gadis cantik, agar bisa jadi pacarnya. Maka ia saat membaca Lii saajidiin, ia membayangkan gadis itu tunduk kepadanya.
Ada permohonan kepada selain Allah untuk menyelesaikan hajatnya, atau untuk membentengi dirinya, atau untuk menolak serangan sihir.
Mengirimkan Al Fatihah kepada orang mati dengan keyakinan arwahnya akan datang kepadanya, kemudian arwah itu dimintai tolong untuk membantu urusannya.
Ada juga dengan cara menulis mantra-mantra di kertas kemudian itu dibakar, abunya dimasukkan ke dalam segelas air untuk diminum.
Ada juga dengan menulis mantra-mantra syirik kemudian dijadikan azimat yang diyakini untuk penangkal bala’ atau untuk mendatangkan manfaat.
Bertanya namanya, nama ayahnya dan nama ibunya untuk dimanterai.
Meminta salah satu benda penderita (foto, kain, saputangan, peci, baju, dan sebagainya) sebagai syarat ritual atau deteksi.
Terkadang minta binatang dengan sifat tertentu (ayam cemani, burung pelatuk bawang dan lain sebagainya), atau media lain seperti bunga kantil, minyak ponibalsawa atau zakfaron, daun sirih ketemu ruas, buah apel jin, tanah dari rumah penderita, tanah kuburan, air sumur kramat, slametan dan sebagainya.
Menulis jimat-jimat tertentu (rajah), menggambar segi empat yang didalamnya ditulisi huruf dan angka, dan sebagainya.
Membaca mantera-mantera yang tidak difahami, potongan ayat Al-Qur'an yang dipisah-pisah dan sebagainya.
Kadang-kadang menyuruh penderita menyepi tidak terkena sinar matahari.
Kadang-kadang tidak boleh menyentuh air pada masa-masa tertentu, atau mandi tengah malam.
Memberi benda-benda yang harus ditanam di tanah, ditempel di atas pintu, sikep, susuk, keris, akik, cincin besi,'air sakti', telur, 'sabuk perlindungan', benang untuk ditalikan di tubuh dan sebagainya atau memberikan batu kristal yang dikatakan sebagai media penarikan dan penyaluran energi.
Terkadang sudah tahu duluan masalahnya, nama dan tempat asalnya. Dia juga bisa melihat ada jin di dalam diri seseorang.
Terkadang punya kamar khusus di rumahnya yang tidak boleh dimasuki orang lain.
Ada pantangan terhadap dirinya dan penderita terhadap hari atau tanggal tertentu (tahayyur).
Menulis ayat Al-Qur'an dengan sungsang, dari kiri atau dengan darah (haid) atau sesuatu yang najis.
Kebanyakan suram wajahnya, kebanyakan merokok, membakar kemenyan, sulit untuk tawadhu.
Suka mendeteksi penyakit dengan mengistilahkan dengan kepekaan tangan, memakai pendulum, transfer energi dan lain sebagainya.
Menggunakan ritual sihirnya dengan istilah “pembukaan”, shaktivat, inisiasi, attunement, pengisian, pembersihan dan pembukaan aura, pembuangan energi negatif, pembersihan karma negatif dan lain sebagainya.
Melakukan ritual atau prilaku aneh dalam pelaksanaan hajadnya seperti menggerakkan tangan seolah-olah menulis, menangkap atau menolak sesuatu, menyedot atau mengeluarkan napas dengan keras dengan mengejangkan salah satu anggota tubuhnya (biasa dilakukan oleh mereka yang belajar senam pernapasan tenaga dalam).
Memegang bagian-bagian tubuh pasien yang bukan muhrimnya secara langsung (bersentuhan kulit) dalam prosesi pengobatan.
Memberikan wejangan-wejangan yang bertentangan dengan ajaran Islam
HATI HATI LAH KARENA PERUQYAH SYIRKIYAH INI SEMUANYA MENGAKU SEBAGAI USTADZ DAN ADA JUGA YANG BISA BERBAHASA ARAB
Pengertian Ruqyah Syirkiyyah
Ruqyah Syirkiyyah ialah bacaan mantra-mantra, pengagungan dan penyebutan setan, orang-orang shalih, penghormatan pada bintang-bintang, malaikat atau pun prilaku-prilaku pada saat ruqyah yang mengandung dosa syirik, bid’ah, atau khurafat. Ruqyah semacam ini dilarang dalam syari’ah. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya mantra-mantra, jimat, dan guna-guna adalah syirik.” (HR.Abu Dawud dan Ahmad).Ibu at-Tiin berkata,”Itulah ruqyah yang dilarang yang dipergunakan ma’zim dan lainnya, yaitu orang yang mengakui adanya penundukan jin untuknya. Selain itu ia juga mampu mendatangkan hal-hal yang syubhat yang merupakan kombinasi hak dan bathil, kemudian digabungkan dengan dzikir pada Allah dengan sesuatu yang meragukan (berupa latihan tenaga dalam atau bertapa diiringi dzikir pada Allah, puasa dan wirid ribuan kali untuk mendapatkan kemampuan ghoib dan lain sebagainya).”
baca juga:
Ilmu Tenaga Dalam Wirid Dzikir Karomah Membuatku Sengsara
Bentuk bentuk penyimpangan dalam praktek ruqyah saat ini
Adapun bentuk-bentuk penyimpangan dalam praktek ruqyah dewasa ini yang harus kita waspadai agar tidak tertipu dan malah ikut-ikutan tersesat adalah sebagai berikut:Peruqyah memegang tubuh seorang yang bukan muhrimnya secara langsung hingga saling bersentuhan kulit tanpa ada perantara sedikitpun (tanpa memakai media kayu, atau sarung tangan yang tebal pada saat darurat yang menyebabkan peruqyah terpaksa menyentuh atau tersentuh tubuh pasien yang bukan muhrimnya secara langsung)
Dari Umaimah bintu Ruqaiqah radhiallahu’anha dia berkata: Aku pernah mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersama para wanita (muslimah) untuk membaiat beliau Shallallahu’alaihi Wasallam, lalu beliau Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan kalian, sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan kaum perempuan (yang bukan mahram)”. (HR an-Nasa’i (7/149, no. 4181), at-Tirmidzi (4/151, no. 1597) dan Ibnu Majah (2/ 959, no. 2874), dinyatakan sebagai hadits yang hasan shahih oleh Imam at-Tirmidzi dan Ibnu Hajar (Fathul Bari 13/204))
Dari Ma’qil bin Yasar radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya (bukan istri atau mahramnya)” (HR ath-Thabarani dalam “al-Mu’jamul kabiir” (no. 486 dan 487) dan ar-Ruyani dalam “al-Musnad” (2/227), dinyatakan shahih oleh Imam al-Haitsami (Majma’uz zawa-id 4/598), al-Mundziri dan al-Munawi (lihat kitab “Faidhul Qadiir” 5/258), dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albani dalam “Silsilatul ahaadiitsish shahiihah” (no. 226))
Peruqyah hanya memijit-mijit badan pasien tanpa mengucapkan bacaan ruqyah.
Peruqyah hanya mencaci jin, dan enggan untuk membaca do’a- do’a Isti’adzah.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah, tapi dicampur dengan bacaan yang tidak jelas maknanya.
Peruqyah melafazhkan bacaan ruqyah tapi dicampur dengan mantra syirik.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah, tapi juga menggunakan jimat sebagai alat pengobatan.
lebih jelas baca:
tulisan Al Quran dijadikan jimat?
Peruqyah membaca bacaan ruqyah tapi dibolak-balik kalimatnya atau hanya komat-kamit.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah tapi juga menggunakan media lain untuk memindahkan penyakit atau meminta syarat tertentu yang tidak sesuai syari’at.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah, tapi juga melakukan penerawangan dan menebak-nebak perkara yang sifatnya ghaib atau langsung memvonis ada atau tidak adanya jin pada pasien.
lebih jelas silahkan baca:
Apakah Manusia Jin dan Malaikat Mengetahui yang Ghaib
Peruqyah membaca ruqyah tapi mengaku bisa mengobati pasien dari jarak jauh.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah tapi mengaku bisa melihat jin dan menangkapnya.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah seraya melakukan jurus-jurus pernapasan tenaga dalam tertentu.
Peruqyah membaca bacaan ruqyah tapi menggunakan mediator orang lain agar kesurupan kemudian melakukan proses pengobatan.
Peruqyah syirkiyah mengaku bisa memanggil jiwa dukun
Peruqyah syirkiyah mengaku bisa membunuh jiwa dukun dan dukun mati juga di dunia nyata
Peruqyah syirkiyah mengaku bisa mempunyai vision gaib / penglihatan
Peruqyah syirkiyah mengaku hanya dia saja yang bisa mengobati pasien dan tidak ada yang bisa menyembuhkan kecuali dia
Peruqyah syirkiyah akan mengikuti kata-kata jiwa dukun yang di panggilnya pada pasien dan menganjurkan pasien mengikuti kata-kata dari jiwa dukun tersebut ( dalam hal ini jin yang menyamar sebagai jiwa dukun)
Peruqyah syirkiyah biasanya sangat bekerja sama dengan jin sehingga apabila jin meminta sesuatu akan di turuti dan menganggap hal itu adalah cara untuk penyembuhan pasien
Peruqyah syirkiyah biasanya bermain cantik dengan tidak menampakan keganjilan pada awal ruqyah yaitu membaca Alquran dan Hadist , tapi saat berkomunikasi dengan jin terlihat betapa mereka sangat menghargai jin bahkan tidak berani membentak jin karena khawatir jin nya akan menyerang balik, padahal seharusnya peruqyah tidak lah takut dengan ancaman jin karena hanya kepada Allah kita berlindung
Peruqyah syirkiyah tidak akan memberikan pengetahuan tentang tauhid kepada pasien karena peruqyah syirkiyah ini masih berbuat syirik
Peruqyah syirkiyah tidak akan menyalahkan perbuatan syirik pasien dan akan mengalihkan pembicaraan kalau pasien bertanya apakah ini syirik atau tidak, dengan jawaban tidak jelas Peruqyah syirkiyah akan berkata kepada pasien "ada baiknya menghormati nenek moyang dan peninggalan lainnya" atau " cara yang di pakai orang dulu sudah ketinggalan zaman " atau " pengusiran jin orang dulu belum di upgrade " atau " pengusiran itu bisa di pakai cuma kurang kuat " dan kata lainnya yang tidak akan memberikan pengetahuan ke pasien bahwa hal itu adalah syirik atau tidak syirik
Peruqyah syirkiyah akan senantiasa berbaik - baik dengan jin dan mengikuti keinginan jin nya sebagaimana hal nya dukun ber baik - baik dengan dukun dengan alasan jin yang masuk belum tentu jahat
Peruqyah syirkiyah biasanya akan senantiasa berbuat sebaik mungkin kepada jin agar jin tidak marah
Peruqyah syirkiyah biasanya takut dengan ancaman jin
Peruqyah syirkiyah biasanya akan menyimpan jimat - jimat para pasien dengan alasan akan menghilangkan kesaktian jimat nya saja tanpa menghancurkan jimat - jimat tersebut
Peruqyah syirkiyah biasanya apabila ada buhul akan di simpan dengan alasan bahwa buhul itu berdampak berbahaya kepada pasien apabila di rusak
baca juga:
Macam Buhul Sihir dan Media nya
Peruqyah syirkiyah biasanya menyimpan barang - barang hasil sihir atau jimat - jimat atau rajah - rajah atau wafak wafak dan lainnya
baca juga:
Saat tubuh di rajah, jin laut pun masuk
UPDATE TAMBAHAN!!!
Ciri ciri praktek perdukunan dalam ruqyah syirik
Perdukunan telah merasuk dalam masyarakat Islam, sehingga batas antara kebenaran dan kebathilan menjadi samar. Karena banyak ilmu-ilmu perdukunan (kahanah) dikemas dengan kemasan agamis dan modernis, sehingga masyarakat Islam banyak yang tertipu oleh para dukun dan paranormal.Sebagai contoh, banyak pasien yang menyampaikan keluhan-keluhan mereka pada tim ruqyah, setelah sekian lama menderita sakit terkena sihir dan telah berobat ke banyak orang, ada yang disebut sebagai orang pintar, paranormal, orang tua, kyai, grand master energi, ahli spiritualis. Baik yang menggunakan cara tradisonal seperti bunga kembang setaman, menyan, atau pun yang menggunakan sarana modern seperti transfer energi, kartu yang diisi energi ghoib, bahkan cara-cara yang terkesan agamis seperti membaca lafaz-lafaz berbahasa arab sesungguhnya bukanlah ikhtiyar yang dianjurkan syari’at.
Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun, kemudian menayakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari.”
Ada sebuah fenomena dimana pada era kemajuan tekhnologi saat ini para dukun merubah jubah tradisionalnya menjadi jubah modern. Mereka kini menggunakan istilah-istilah modern dalam prilaku sesatnya. Seperti pada saat mereka meramalkan sesuatu yang akan terjadi pada masa lalu atau masa depan dengan mengistilahkannya sebagai ilmu clairvoyance. Padahal sesungguhnya tetaplah ia masuk dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai tukang ramal atau dukun walau ia menggunakan istilah-istilah modern sekali pun.
Dan orang yang percaya apa yang dikatakan dukun “modern”ini (walau ia mengatakan dari hasil meditasi pembukaan chakra ajna, dari ilmu metafisik dan cara-cara bid’ah lainnya) tetaplah ia ingkar terhadap apa yang diturankan kepada Rasulullah, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: ”Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun, kemudian membenarkan apa yang dikatakannya, maka sungguh telah ingkar terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”.
Dan jika mereka dengan angkuhnya mengatakan kami bisa mengatahui hal-hal yang ghoib karena dari hasil latihan tenaga dalam atau berlatih ilmu metafisik, tetaplah mereka tertipu oleh syaithan dan seolah-olah mereka lebih baik dari Rasulullah. Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak tahu hal-hal yang ghoib melainkan apa yang telah diwahyukan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah berfirman tentang hal ini di dalam surat Al-A’raf ayat 188:
قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَآءَ اللهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ َلاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ“
Katakanlah:"Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui hal-hal yang ghoib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".
Harus kita ketahui bersama bahwa hakikat keghoiban hanya milik Allah semata dan hanya diberitakan sesuatau yang ghoib itu kepada Rasul yang diridoi-Nya. Di dalam surat Al Jinn, Allah ta'ala menyatakan dalam firmannya (yang artinya) :
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghoib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghoib itu itu kecuali kepada Rasul yang diridoi-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjagaan (malaikat) di hadapan dan dibelakangnya.” (QS. Al-jin ayat 26-27)
Adapun ciri-ciri perdukunan (Kahanah) dan peramalan (‘Iraafah) yang banyak dilakukan oleh orang-orang yang melakukan terapi ruqyah syirik dan mengaku punya ilmu ghoib atau ilmu metafisika adalah sebagai berikut:
Mensakralkan mantra-mantra selain kalimat-kalimat Allah dengan bahasa Arab atau yang lainnya dengan syarat-syarat tertentu sebagai taqarrub kepada thaghut yang disembah dan dimintai pertolongan. Misalnya : sesaji, penyembelihan binatang, puasa mutih, puasa ngebleng, puasa pati geni dan sebagainya.
Menghinakan Al Qur’an atau kalimah thayyibah dengan membacanya dari belakang, menguranginya, menambahnya, mengubahnya atau membacanya di tempat najis dengan telanjang.
Ada lafal-lafal yang tidak jelas maknanya, atau tidak hubungannya satu sama lainnya.
Ada nama-nama thaghut yang diagungkan, atau nama-nama syaithan yang dijadikan wasilah kepada Allah.
Dengan membayangkan simbol-simbol tertentu atau dibarengi dengan gerakan tertentu.
Dengan membayangkan seolah-olah melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Misalnya : membaca satu ayat dari surat Yusuf dengan hitungan tertentu untuk melakukan sihir mahabbah kepada seorang gadis cantik, agar bisa jadi pacarnya. Maka ia saat membaca Lii saajidiin, ia membayangkan gadis itu tunduk kepadanya.
baca juga:
semar mesem jaran goyang dan segala jenis ilmu pelet
Ada permohonan kepada selain Allah untuk menyelesaikan hajatnya, atau untuk membentengi dirinya, atau untuk menolak serangan sihir.
Mengirimkan Al Fatihah kepada orang mati dengan keyakinan arwahnya akan datang kepadanya, kemudian arwah itu dimintai tolong untuk membantu urusannya.
Ada juga dengan cara menulis mantra-mantra di kertas kemudian itu dibakar, abunya dimasukkan ke dalam segelas air untuk diminum.
Ada juga dengan menulis mantra-mantra syirik kemudian dijadikan azimat yang diyakini untuk penangkal bala’ atau untuk mendatangkan manfaat.
Bertanya namanya, nama ayahnya dan nama ibunya untuk dimanterai.
Meminta salah satu benda penderita (foto, kain, saputangan, peci, baju, dan sebagainya) sebagai syarat ritual atau deteksi.
baca juga:
Larangan Gambar di Islam dan Hubungannya dengan Sihir
Terkadang minta binatang dengan sifat tertentu (ayam cemani, burung pelatuk bawang dan lain sebagainya), atau media lain seperti bunga kantil, minyak ponibalsawa atau zakfaron, daun sirih ketemu ruas, buah apel jin, tanah dari rumah penderita, tanah kuburan, air sumur kramat, slametan dan sebagainya.
Menulis jimat-jimat tertentu (rajah), menggambar segi empat yang didalamnya ditulisi huruf dan angka, dan sebagainya.
Membaca mantera-mantera yang tidak difahami, potongan ayat Al-Qur'an yang dipisah-pisah dan sebagainya.
Kadang-kadang menyuruh penderita menyepi tidak terkena sinar matahari.
Kadang-kadang tidak boleh menyentuh air pada masa-masa tertentu, atau mandi tengah malam.
Memberi benda-benda yang harus ditanam di tanah, ditempel di atas pintu, sikep, susuk, keris, akik, cincin besi,'air sakti', telur, 'sabuk perlindungan', benang untuk ditalikan di tubuh dan sebagainya atau memberikan batu kristal yang dikatakan sebagai media penarikan dan penyaluran energi.
baca juga:
Akibat Bagi Orang Yang Mengajarkan Sihir Amalan Bid'ah
Terkadang sudah tahu duluan masalahnya, nama dan tempat asalnya. Dia juga bisa melihat ada jin di dalam diri seseorang.
Terkadang punya kamar khusus di rumahnya yang tidak boleh dimasuki orang lain.
Ada pantangan terhadap dirinya dan penderita terhadap hari atau tanggal tertentu (tahayyur).
baca juga:
hari baik hari sial bulan baik bulan sial tahun baik tahun sial
Menulis ayat Al-Qur'an dengan sungsang, dari kiri atau dengan darah (haid) atau sesuatu yang najis.
Kebanyakan suram wajahnya, kebanyakan merokok, membakar kemenyan, sulit untuk tawadhu.
Suka mendeteksi penyakit dengan mengistilahkan dengan kepekaan tangan, memakai pendulum, transfer energi dan lain sebagainya.
Menggunakan ritual sihirnya dengan istilah “pembukaan”, shaktivat, inisiasi, attunement, pengisian, pembersihan dan pembukaan aura, pembuangan energi negatif, pembersihan karma negatif dan lain sebagainya.
Melakukan ritual atau prilaku aneh dalam pelaksanaan hajadnya seperti menggerakkan tangan seolah-olah menulis, menangkap atau menolak sesuatu, menyedot atau mengeluarkan napas dengan keras dengan mengejangkan salah satu anggota tubuhnya (biasa dilakukan oleh mereka yang belajar senam pernapasan tenaga dalam).
Memegang bagian-bagian tubuh pasien yang bukan muhrimnya secara langsung (bersentuhan kulit) dalam prosesi pengobatan.
Memberikan wejangan-wejangan yang bertentangan dengan ajaran Islam
HATI HATI LAH KARENA PERUQYAH SYIRKIYAH INI SEMUANYA MENGAKU SEBAGAI USTADZ DAN ADA JUGA YANG BISA BERBAHASA ARAB
baca juga:
Munculnya Ulama Yang Menyeru Ke Kesesatan