Tampilkan postingan dengan label ibadah_ramadhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ibadah_ramadhan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Juli 2015

Tips Menjelang 10 malam terakhir ramadhan

Pada saat menjelang atau measuki 10 malam terakhir Ramadhan, mari lebih kita tingkatkan lagi kualitas ibadah kita. Dan kali ini kami berikan tips menjelang 10 malam terakhir Ramadhan. Diambil dari tauziah Sheikh Tawfique Chowdhury yang diterjemahkan kembali oleh Ust Hilman Rosyad, Lc

Tips Menjelang 10 malam terakhir ramadhan




(Tulisan asli dalam bahasa Inggris, berikut ini adalah terjemahan bebasnya...mohon maaf utk segala kekurangannya)

1. Mulailah dengan niat yang bersih dan tulus. Jika sampai hari ini ibadah terasa belum maksimal, bersiaplah untuk memaksimalkannya. Jika kau benar2 ingin memperbaikinya, masih ada waktu!

Senin, 08 Juni 2015

3 falsafah kehidupan ini mari dilatih di ramadhan tahun ini

Barangsiapa yang bersungguh sungguh, bersabar dan teguh pada jalan Allah maka akan mendapat kesuksesan , keberuntungan dan akhir yang baik.
ramadhan sebentar lagi



من جدّ وجد

"Barang siapa bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkan (kesuksesan)"

من صبر ظفر

"Barang siapa yang bersabar, maka dia akan beruntung"

من سار على الدرب وصل

"Barang siapa berjalan pada jalannya, maka dia akan sampai (pada tujuannya)"

Bagaimana kita mengaplikasikan 3 hal ini dalam Ramadhān, bahkan dalam seluruh kehidupan kita?

PERTAMA


من جدّ وجد
"Barang siapa bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkan (kesuksesan)"
Kita dituntut sungguh-sungguh dalam setiap perilaku kita, tapi itu tidak akan terjadi kecuali kita punya niat & tujuan. Kesungguhan itu beriringan dengan niat.

Nabi Shallahu.alaihi wassalam bersabda :
ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Dari 'Umar radhiyallāhu 'anhu, bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda, "Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allāh dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah." (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Ramadhān sudah berkali-kali kita lalui, niat kita apa? Apa yang kita akan lakukan dibulan Ramadhān?

Tiga tipe orang dalam menghadapi Ramadhān:

Rabu, 27 Mei 2015

Panduan menghafal Al Quran bagi anak

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:  "Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?" (QS Al Qamar 17)

Dalam ayat tersebut terdapat jaminan untuk menghafal Al-Quran bagi yang berusaha menghafalkannya. Imam Qurtubi dalam menjelaskan ayat tersebut menyatakan sebagai berikut: "Artinya Aku (Allah) memudahkan menghafalnya dan membantu bagi yang berusaha menghafalnya. Adakah orang yang berusaha menghafalkannya, sehingga dimudahkan menghafalnya:.

Panduan menghafal Al Quran bagi anak



Untuk kaidah umum dalam menghafal Al-Quran adalah sebagai berikut:
  • memilih waktu dan tempat yang tepat dan kondusif
  • mendahulukan bacaan yang benar (tajwid) atas hafalan
  • menggunakan satu jenis mushaf saja, jangan berganti ganti
  • melakukan pengulangan yang rutin, walaupun sedikit dari pada borongan.
  • Dalam tehnis menghafal ada beberapa metode yang sudah akrab di kalangan penghafal Al Quran yaitu
    • Metode talqin (guru membaca lalu murid menirukan dan jika salah dibenarkan)
    • metode Tasmi' (murid memperdengarkan hafalannya di depan guru), biasanya disebut setoran hafalan
    • metode muraja'ah (pengulangan hafalan), tehnisnya sangat banyak, bisa dilakukan sendiri dengan merekam atau memegang Al Quran ditangannya, bisa dengan berpasangan. Ini sangat berguna untuk memperkuat hafalan.
    • Metode tafsir (mengkaji tafsirnya) baik secara sendiri maupun melalui guru. Hal ini sangat membantu menghafal atau memperkuat hafalan, terutama bila ayat atau surat tersebut berbentuk kisah.
    • Tajwid, perbaikan bacaaan dan hukumnya.
Untuk langkah langkah tekhnis

macam, waktu dan tempat i'tikaf

I'tikaf ada dua macam:
  1. I'tikaf Sunnah yaitu i'tikaf yang dilakukan secara sukarela semata mata untuk bertaqarrub kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, seperti i'tikaf 10 hari terakhir pada bulan ramadhan.
  2. I'tikaf wajib yaitu i'tikaf yang didahului dengan nadzar atau janji, seperti ucapan seseorang:" Kalau Allah Ta'ala menyembuhkan penyakit ku ini, maka aku akan ber I'tikaf di masjid selama tiga hari". maka i'tikaf tiga hari itu menjadi wajib hukumnya.




Waktu I'tikaf
Untuk i'tikaf wajib tergantung pada berapa lama yang di nadzarkan, Sedangkan i'tikaf sunnah tidak ada batas waktu tertentu. Kapan saja, pada malam hari atau siang hari, waktunya bisa lama dan bisa juga singkat, minimal dalam madzab Hanafi adalah sekejap tanpa batas waktu tertentu, sekedar berdiam diri dengan niat.
Atau dalam madzab Syafi'i"Sesaaat atau sejenak (yang penting bisa dikatakan berdiam diri), dan dalam madzab Hambali,"Satu jam saja".


Terlepas dari perbedaan ulama tadi waktu yang paling afdal pada bulan ramadhan ialah sebagaimana dipraktekkan oleh Rasulullah Muhammad shallallahu 'Alaihi wasallam, yaitu 10 hari terakhir di bulan ramadhan.

Tempat I'tikaf
Ahli fiqih berbeda pendapat tentang tempat yang boleh digunakan untuk i'tikaf. Abu Hanifah dan Ahmad berpendapat bahwa i'tikaf harus dilakukan di masjid yang selalu digunakan untuk sholat jamaah, sedangkan Malik dan Syafi'i berpendapat i'tikaf boleh dilakukan di masjid mana pun, baik yang digunakan untuk sholat berjamaah atau tidak.

hukum keutamaan dan tujuan itikaf

Para ulama telah berijma' bahwa i'tikaf, khususnya 10 hari terakhir pada bulan ramadhan merupakan suatu ibadah yang di syariatkan dan disunnahkan oleh Rasulullah Muhammad shallallahu 'Alaihi wasallam, Rasulullah sendir selalu ber i'tikaf pada bulan ramadhan selama 10 hari. Aisyah, Ibnu Umar dan Anas Radliallahu 'Anhum  meriwayatkan: 'Rasulullah Muhammad shallallahu 'Alaihi wasallam selalu beri'tikaf pada 10 hari terakhir bulan ramadhan (HR. Bukhari dan Muslim)

hukum keutamaan dan tujuan itikaf



Hal ini dilakukan oleh beliau hingga wafat, bahkan pada tahun wafatnya beliau ber i'tikaf selama 20 hari. Demikian halnya para sahabat dan istri Rasulullah Muhammad shallallahu 'Alaihi wasallam senantiasa melakukan ibadah yang amat agung ini. Imam Ahmad berkata: " Sepengetahuan saya tidak ada satupun ulama yang mengatakan i'tikaf bukan sunnah".

itikaf saat ramadhan

Secara harfiah, i'tikaf adalah tinggal di suatu tempat untuk melakukan sesuatu yang baik. Dengan demikian, i'tikaf adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah guna mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Penggunaan kata i'tikaf di dalam al quran terdapat pada firman Allah sebagai berikut:
itikaf saat ramadhan



 Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf  dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (QS. Al-Baqarah 187)

Ayat lain yang menyebutkan kata i'tikaf dan ini dikaitkan dengan keharusan membersihkan masjid yang menjadi tempat i'tikaf adalah firman Allah Subhanahu wa ta'ala sebagai berikut:

Senin, 25 Mei 2015

persiapan fisik dan materi untuk menyambut ramadhan

Fisik dan materi sangat menopang ibadah di bulan ramadhan yang dilakukan oleh seorang muslim. Seorang muslim tidak akan mampu berbuat maksimal dalam berpuasa jika fisiknya sakit. Oleh karena itu mereka dituntut untuk menjaga kesehatan fisik, kebersihan rumah, masjid dan lingkungan.
persiapan fisik dan materi untuk menyambut ramadhan



Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam justru mencontohkan kepada umat agar selama berpuasa tetap memperhatikan kesehatan. Hal ini terlihat dari beberapa rutinitas Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam di bawah ini:

  • Menyikat gigi dengan siwak (HR Bukhari dan HR Abu Daud)
  • berobat dengan bekam (HR Bukhari dan HR muslim)
  • memperhatikan penampilan, seperti pernah diwasiatkan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam kepada shabat Abdullah ibnu Mas'ud RA, agar memulai puasa dengan penampilan baik dan tidak dengan wajah yang cemberut (HR Al Haitsami)
Sarana penunjang lain yang harus disiapkan adalah materi yang halal, untuk bekal ibadah ramadhan. Idealnya seorang muslim telah menabung selama 11 bulan sebagai bekal ibadah ramadhan.

Sehingga ketika datang ramadhan, dia dapat beribadah dengan khusyu, dan tidak berlebihan atau ngoyo dalam mencari harta atau kegiatan lain yang menggangu kekhusukan ibadah ramadhan.

persiapan intelektual - empat persiapan menyambut ramadhan

Persiapan Fikriyah atau akal dilakukan dengan mendalami ilmu, khususnya ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan dan menghasilkan apa apa, kecuali lapar dan dahaga.
persiapan intelektual - empat persiapan menyambut ramadhan



Hal ini dikarenakan karena puasanya tidk dilandasi ilmu yang cukup. Seorang yang beramal tanpa ilmu, maka tidak menghasilkan kecuali kesia siaan belaka.

Dua orang yang mengamalkan ibadah yang sama tidak otomatis mendapatkan hasil yang sama. Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menginformasikan ada dua kelompok orang yang sama sama melakukan ibadah puasa, sedang hasilnya yang pertama mendapatkan ampunan atas dosa dosa yang telah dilakukannya, sementara yang lain cuma mendapatkan lapar dan dahaga.

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan sepenuh iman dan kesungguhan, maka akan diampunkanlah dosa-dosa yang pernah dilakukannya.” (HR Imam Bukhari, Imam Muslim dan Imam Abu Daud)
.
Dalam hadits yang diriwayatkan dai Abu Hurairoh ra, Rosulullah bersabda: “Siapa yang tidak menghentikan perkataan dusta dan melaksanakan kedustaan itu, maka Allah tidak butuh dengan lapar dan hausnya.” (HR. Hukhari)

persiapan spiritual - empat persiapan menyambut ramadhan

Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan memeperbanyak ibadah, seperti membaca Al Quran, puasa sunnah, dzikir, doa dan lai lain. Dalam hal memepersiapkan ruhiyah, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam mencontohkan kepada umatnya dengan memperbanyak puasa di bulan Sya'ban, sebagaimana yang diriwayatkan Aisyah RA, "Saya tidak melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya'ban (HR Muslim)

persiapan spiritual - empat persiapan menyambut ramadhan



Bulan Sya'ban adalah bulan dimana amal shalih diangkat ke langit. Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda di

hadis dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya: “Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana Anda berpuasa di bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. An Nasa’i, Ahmad, dan sanadnya dihasankan Syaikh Al Albani)

Buat jeda puasa antara sya'ban dan ramadhan

persiapan mental - empat persiapan diri menyambut ramadhan

Semua ibadah Amal shalih wajib didahului niat. Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada ap a yang ditujunya”.[HR Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]
persiapan mental - empat persiapan diri menyambut ramadhan


Secara psikologis, niat yang kuat akan memunculkan semangat dan ketahanan seorang muslim dalam mengerjakan ibadah. Dan niat ibadah semestinya hanya untuk ridha Allah agar mendapatkan pahala yang maksimal.

Ramadhan adalah bulan penuh ibadah yang akan dilakukan oleh orang orang yang beriman selama sebulan. Oleh karena itu diperlukan niat yang kuat sebagai persiapan mental dalam menyongsong berbgai macam bentuk ibadah tersebut, khususnya puasa, bangun malam untuk qiyamul lail, tarawih dan lain lain.

Tanpa persiapan mental yang prima dilandasi niat yang kuat, maka pelaku ibadah akan menjadi cepat loyo bahkan meninggalkan sebagian ibadah sama sekali.

Khutbah Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menyambut ramadhan

Dari Salman Al-Farisi Ra berkata" Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berkhutbah pada hari terakhir bulan sya'ban: "Wahai manusia telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasanya wajib, dan qiyamul lailnya sunnah. Siapa yang mendekatkan diri kepada kebaikan, maka seperti mendekatkan diri kepada keajiban di bulan lain. Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran balasannya surga. Bulan solidaritas, dan bulan ditambahkan rizki orang beriman. Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa dikurangi pahalnya sedikitpun.

Khutbah Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menyambut ramadhan



Kami berkata, wahai Rasulullah, tidak semua kita dapat memberi makan orang yang berpuasa... Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: "Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan seteguk susu, satu biji kurma, atau seteguk air.Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmat, tengahnya maghrifah, dan akhirnya pembebasan dari api neraka. Siapa yang memberi keringanan kepada budak yang dimilikinya, maka Allah mengampuninya dan membebaskan dari Api Neraka.

Artikel Terbaru