Ada tiga tingkatan derajat yaqin sebagaimana tercantum dalam ayat Al Qur’an, yaitu ‘ilmul yaqin, ‘ainul yaqin, dan haqqull yaqin.
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ(5)لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ(6)ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ
“Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan `ainul yaqi.” (QS. At-Takatsur {102} : 5-7)
وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ(92)فَنُزُلٌ مِنْ حَمِيمٍ(93)وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ(94)إِنَّ هَذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ
“Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat, maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam neraka. Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.” (QS. Al-Waqi’ah {56} : 92-95)
Berikut uraian Ibul Qayyim tentang tingkatan derajat yaqin :
Derajat ini tidak bisa diperoleh di dunia kecuali oleh para rasul. Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam melihat surga dan neraka dengan mata kepala sendiri selagi beliau masih hidup di dunia. Nabi Musa mendengar kalam Allah tanpa perantara. Allah menampakkan diri-Nya kepada gunung dan Musa melihat kejadian ini, hingga gunung itu hancur berkeping-keping.
Untuk menjelaskan tiga derajat yakin ini, kita mengambil perumpamaan. Misalnya, ada seseorang yang tidak diragukan kejujurannya mengabarkan pada kita bahwa ia memiliki durian. Kemudian ia memperlihatkan kepada kita, dengan melihat durian tersebut keyakinan kita semakin bertambah. Setelah melihatnya, lalu kita cicipi. Maka yang pertama disebut dengan ilmul yaqin. Yang kedua, ‘ainul yaqin dan yang ketiga, haqqul yaqin.
Contoh lain, seperti dialog berikut ini:
A. Adakah kota yang bernama Makkah?
B. Ada.
A. Yakinkah Anda tentang keberadaannya?
B. Yakin benar.
A. Mengapa Anda yakin?
Di sini ada tiga kemungkinan jawaban yang diberikan. Pertama, Karena sekian banyak orang yang pernah berkunjung ke sana dan melihat sendiri keberadaan kota itu, sebagian mereka menyampaikannya kepada saya. Kedua, Saya pernah berkunjung ke Makkah beberapa saat lamanya.” Ketiga, Saya yakin benar, karena saya pernah tinggal bertahun-tahun di kota itu, saya mengenal jangankan jalan-jalan rayanya, lorong-lorongnya pun pernah saya telusuri.
Tingkat keyakinan penjawab pertama adalah ‘ilmul yaqin, sedangkan yang kedua adalah ‘ainul yaqin, dan yang ketiga adalah haqqul yaqin.
Pengetahuan kita tentang surga dan neraka disebut ‘ilmul yaqin. Jika surga diperlihatkan kepada orang-orang yang bertaqwa dan neraka diperlihatkan kepada orang-orang yang durhaka, sementara semua makhluk juga menyaksikannya, maka itulah yang disebut ‘ainul yaqin. Jika penghuni surga sudah berada di surga dan penghuni neraka berada di dalam neraka, maka saat itulah disebut haqqul yaqin.
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin". (QS. As-Sajdah {32} : 12).
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ(5)لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ(6)ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ
“Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan `ainul yaqi.” (QS. At-Takatsur {102} : 5-7)
halaman ini sambungan dari: Yaqin adalah inti dari iman
وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ(92)فَنُزُلٌ مِنْ حَمِيمٍ(93)وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ(94)إِنَّ هَذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ
“Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat, maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan dibakar di dalam neraka. Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.” (QS. Al-Waqi’ah {56} : 92-95)
Berikut uraian Ibul Qayyim tentang tingkatan derajat yaqin :
1. Ilmul yaqin. Arinya menerima apa pun yang tampak dari Allah dan menerima apa yang tidak tampak dari Allah sereta berada pada apa yang ditegakkan Allah. Dalam hal ini ada tiga perkara :
Tiga perkara ini merupakan ilmu manusia yang paling mulia, yaitu ilmu tentang perintah dan larangan, ilmu tentang asma dan sifat serta ilmu tauhid, ilmu tentang hari kahirat.
- Menerima apa pun yang tampak dari Allah, yaitu berupa perintah, larangan, syariat, agama-Nya dan apa pun yang tak tampak dari-Nya, yang disampaikan para Rasul. Kita harus menerimanya dengan patuh dan tunduk kepada Rububiyah dan masuk ke dalam ubudiyah.
- Menerima apa yang tidak tampak dari Allah, yaitu iman kepada yang gaib, yang dikabarkan Allah lewat lisan para Rasul-Nya, tentang perkara-perkara akhirat, surga, neraka, shirat, timbangan, hisab, tentang langit terbelah, planet-planet yang berhamburan, gunung-gunung yang dicabut dari tempatnya dan alam dibalik, tentang alam barzakh, nikmat dan siksanya. Sebelum semua ini harus ada iman dan pembenaran, yaitu yakin, di dalam hati tidak boleh ada keraguan, kesangsian dan kelalaian.
- Berada pada apa yang ditegakkan Allah, yaitu ilmu tauhid, yang asasnya adalah penetapan asma dan sifat. Kebalikannya adalah peniadaan dan penafian.
2. Ainul yaqin. Artinya yang membutuhkan kesaksian dari suatu kesaksian, yang membutuhkan pandangan dari mata telanjang dari suatu pengabaran dan kesaksian yang menyibak tabir ilmu.
3. Haqqul yaqin. Artinya mengobarkan cahaya penyingkapan, membebaskan diri dari beban yaqin dan melebur dalam haqqul yaqin.
Derajat ini tidak bisa diperoleh di dunia kecuali oleh para rasul. Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam melihat surga dan neraka dengan mata kepala sendiri selagi beliau masih hidup di dunia. Nabi Musa mendengar kalam Allah tanpa perantara. Allah menampakkan diri-Nya kepada gunung dan Musa melihat kejadian ini, hingga gunung itu hancur berkeping-keping.
Untuk menjelaskan tiga derajat yakin ini, kita mengambil perumpamaan. Misalnya, ada seseorang yang tidak diragukan kejujurannya mengabarkan pada kita bahwa ia memiliki durian. Kemudian ia memperlihatkan kepada kita, dengan melihat durian tersebut keyakinan kita semakin bertambah. Setelah melihatnya, lalu kita cicipi. Maka yang pertama disebut dengan ilmul yaqin. Yang kedua, ‘ainul yaqin dan yang ketiga, haqqul yaqin.
Contoh lain, seperti dialog berikut ini:
A. Adakah kota yang bernama Makkah?
B. Ada.
A. Yakinkah Anda tentang keberadaannya?
B. Yakin benar.
A. Mengapa Anda yakin?
Di sini ada tiga kemungkinan jawaban yang diberikan. Pertama, Karena sekian banyak orang yang pernah berkunjung ke sana dan melihat sendiri keberadaan kota itu, sebagian mereka menyampaikannya kepada saya. Kedua, Saya pernah berkunjung ke Makkah beberapa saat lamanya.” Ketiga, Saya yakin benar, karena saya pernah tinggal bertahun-tahun di kota itu, saya mengenal jangankan jalan-jalan rayanya, lorong-lorongnya pun pernah saya telusuri.
Tingkat keyakinan penjawab pertama adalah ‘ilmul yaqin, sedangkan yang kedua adalah ‘ainul yaqin, dan yang ketiga adalah haqqul yaqin.
Pengetahuan kita tentang surga dan neraka disebut ‘ilmul yaqin. Jika surga diperlihatkan kepada orang-orang yang bertaqwa dan neraka diperlihatkan kepada orang-orang yang durhaka, sementara semua makhluk juga menyaksikannya, maka itulah yang disebut ‘ainul yaqin. Jika penghuni surga sudah berada di surga dan penghuni neraka berada di dalam neraka, maka saat itulah disebut haqqul yaqin.
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin". (QS. As-Sajdah {32} : 12).
bersambung ke: keyakinan kepada Allah
Kunjungi Konsultasi Ruqyah Gratiss via whatsapp, rahasia dari ruqyah syar'iyyah dan temukan berbagai kasus ruqyah yang berhasil di sembuhkan di artikel Pertanyaan dan Jawaban Seputar Ruqyah Syariyyah <---- Klik , siapa tau ada yang sesuai dengan kondisi yang anda alami. Kunci rangkaian penyembuhan untuk mengatasi berbagai gangguan baik penyakit fisik atau penyakit hati (non-medis) serta berbagai gangguan ghaib. Atau silahkan langsung kunjungi halaman Cara dan Aturan Konsultasi Ruqyah Syariyyah Athallah <--- Klik
Untuk testimoni semua sahabat muslim yang sudah berhasil mengatasi gangguan yang dialami dengan ruqyah mandiri silahkan klik Testimonial. Disertai screen capture percakapan whatsapp.
"Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam." (QS. Asy-Syu'araa Ayat : 109, QS. Asy-Syu'araa Ayat :127, QS. Asy-Syu'araa Ayat :145, QS. Asy-Syu'araa Ayat :164, QS. Asy-Syu'araa Ayat :180)
Kami juga menyediakan CD Ruqyah (untuk ruqyah rumah/toko) yang berisi audio ruqyah mandiri beserta tutorial ruqyah mandiri dan ruqyah rumah disertai bacaaan surah surah ruqyah dalam arabic, latin dan terjemahan. Disertai juga tutorial dan tuntunan sunnah untuk LGBT, penyakit sihir, penyakit fisik dan susah jodoh dalam bentuk PDF. Praktis bagi anda untuk terapi penyembuhan dengan izin Allah subhanahu wa ta'ala dengan mendengarkan ayat ayat al quran yang berfungsi sebagai penyembuhan dan pembatal sihir serta penghilang gangguan jin dan ain. Untuk pemesanan dan info kunjungi post Mp3 dan CD ruqyah mandiri, Barokallahu fiikum..
- Tutorial Ruqyah Mandiri sebagai penyembuh dan pembersih diri dari gangguan ghaib, penyakit medis dan non medis <----- Klik Jika ingin membaca tutorialnya di web. Untuk ciri ciri terkena gangguan ghaib, gangguan jin, gangguan sihir atau ain bisa di lihat di Tanda atau ciri terkena gangguan jin, gangguan sihir atau penyakit ain
- Tuntunan sunnah untuk benteng diri agar gangguan itu tidak kembali muncul <---- Klik jika ingin membaca nya di web ini.
- Tutorial Ruqyah Rumah agar gangguan yang sudah dipaksa keluar dari badan juga keluar dari rumah tempat tinggal kita <---- Klik jika ingin membaca caranya di web
- Tuntunan sunnah menjadikan rumah dibenci setan dan jin sehingga jika sudah berhasil diusir dengan ruqyah rumah tidak kembali lagi masuk rumah. <---- Klik jika ingin membaca caranya di web ini.
- Memutar audio ruqyah rumah saat munculnya dua tanduk setan yaitu saat matahari terbit dan tenggelam, dimana pada dua waktu ini setan kekuatannya mejadi membesar. <---- Klik jika ingin mendapatkannya di web ini. Sesungguhnya Matahari terbit di antara dua tanduk setan, dan tenggelam di antara dua tanduk setan pula. (HR Abu Dawud dan Muslim)
“Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam,” (HR. Muslim).
Untuk testimoni semua sahabat muslim yang sudah berhasil mengatasi gangguan yang dialami dengan ruqyah mandiri silahkan klik Testimonial. Disertai screen capture percakapan whatsapp.
"Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam." (QS. Asy-Syu'araa Ayat : 109, QS. Asy-Syu'araa Ayat :127, QS. Asy-Syu'araa Ayat :145, QS. Asy-Syu'araa Ayat :164, QS. Asy-Syu'araa Ayat :180)
Kami juga menyediakan CD Ruqyah (untuk ruqyah rumah/toko) yang berisi audio ruqyah mandiri beserta tutorial ruqyah mandiri dan ruqyah rumah disertai bacaaan surah surah ruqyah dalam arabic, latin dan terjemahan. Disertai juga tutorial dan tuntunan sunnah untuk LGBT, penyakit sihir, penyakit fisik dan susah jodoh dalam bentuk PDF. Praktis bagi anda untuk terapi penyembuhan dengan izin Allah subhanahu wa ta'ala dengan mendengarkan ayat ayat al quran yang berfungsi sebagai penyembuhan dan pembatal sihir serta penghilang gangguan jin dan ain. Untuk pemesanan dan info kunjungi post Mp3 dan CD ruqyah mandiri, Barokallahu fiikum..
Info yang rugi jika anda lewatkan
“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk maka adalah baginya pahala seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya, yang demikian itu tidak mengurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka adalah atasnya dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, yang demikian itu tidak mengurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka” (HR. Muslim)
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
Bagikan di media sosial yang anda ikuti dengan klik di tombol dibawah ini dan raih amal sholeh sebanyak banyak nya... InsyaAllah
3 tingkatan derajat keyakinan dalam islam
4/
5
Oleh
Anonim