Sudah bulan ke3 ruqyah mandiri. Bulan pertama ruqyah mandiri diselingi ruqyah oleh terapist 3x. Beliau bilang “Ini bukan sihir, jadi insyaAllah lebih mudah. Silahkan dilanjutkan sendiri, kalau gak kuat, bisa hubungi saya lagi.” Bulan kedua mulai ada reaksi, setelah rajin shalat jamaah, sempat memuntahkan yg ada di leher.
Tapi setelah itu, kok rasanya jalan ditempat. Shalat jamaah selalu diupayakan, shalat wajib awal waktu, usaha paling tidak 40 rakaat sehari semalam (wajib, sunnah rawatib, dhuha, lail), sudah mulai berjilbab syar’i, belajar cadar meski belum sepenuh waktu. Rutin minum teh QHI dari pakde Subur Diaul Haq , pakai ajwa dan abkar resep ust Muhammad Faizar (nah yg ini ga ada yg kasih tahu abkar bikin rusak pakaian hehe), mandi air garam, ruqyah mandiri, pembentengan, dll. Alhamdulillah semua dimudahkan. Sayangnya, bukan semakin menurun, meski istirahat sdh bagus, tp kok saya merasa diejek saja. Ada yg keluar masuk lewat telinga. Pandangan dimanipulasi, masih was was, bahkan sempat dicoleh secara fisik.
Sempat terpikir, apa saya ini sebegitu ndableg, sampai Allah memberi penyakit yg kontinyu, supaya saya nda kendur ibadahnya, seperti selama ini? Kalau sehat dan senang, mudah lupa. Astaghfirullah...
Muhasabah bersama sahabat pecinta ruqyah (terima kasih sebesarnya untuk founder dan kontributor grup ini, atas izin Allah sy mendapat sahabat yg luar biasa dukungannya secara moril), disimpulkan mungkin saya terlalu keras berpikir, dan tidak menikmati prosesi ruqyah itu sendiri. Terlalu waspada, terlalu nafsu berpikir taktis, hingga mereka jadi GR.
Baiklah....mungkin memang begitu. Saya putuskan rehab sendiri hati saya, meski tak pernah ikut pelatihan, saya harus bisa. Sudah kurang apa lagi tips dan trik ruqyah di beberkan disini, gratis, tinggal amalkan. Saatnya berubah. Ibadah bukan sekedar karena menghiba-hiba ingin dicabut azab dan cobaannya. Saya jadikan shalat sebagai bentuk terima kasih atas karunia yg sdh saya dapatkan selama ini, dan sebagai ‘janji temu’ dengan Allah, Tuhan Semesta Alam yang saya cintai. Saya hidupkan sunnah dalam kehidupan saya, karena mencari ridhoNya, dan karena cinta pada RasulNya. Itu saja. Urusan penyakit dna jin, bukan urusan saya lagi. Allah lebih tahu. Rasanya menyesal sekali, kenapa begitu lambat saya membuka mata.
Esok paginya, saya baca artikel sadaqah untuk kesembuhan penyakit di blog ust Perdana Akhmad, lalu download ebook tutorial 50 teknik ruqyah dari blog ust NAI. Makan siang dengan suami, sekalian minta izin jual perhiasan yang dulu dia berikan, untuk lunasi hutang dan sedekah sebagian. Baru niat, kok sudah ada reaksi.
Saya pulang untuk shalat, dua rakaat qabliyah zuhur, mulut mencla mencle sendiri. Sampai harus kendalikan, suara sirr kok lama-lama jadi nyaring. Seperti ada yg mau kasih bukti “kalau Cuma ini, aku juga hapal!” saya biarkan hati tenang, biar saja si cunguk manyun sambil membaca ayat. Kalau mau ikut shalat ya monggo, tapi nda usah menghina ayat Allah.
Lalu saya berzikir dan doa, semoga Allah berkenan menyayat bibir dan wajahnya. Atas makar mereka, juga menzalimi saya dan keluarga, juga atas kesombongannya didepan kalamullah. Shalat zuhur saya lengkapi surah2 ruqyah, mulai bergetar. Tapi bibir tambah keras diatur.
Selesai shalat, saya buka ebook ust NAI, mukaddimahnya yang ‘menggugah selera’, bikin saya semangat. Tapi tiba-tiba, mata jadi sinis, bibir mencibir sekeras kerasnya, leher menoleh pelan kiri kanan tanda kesombongan. Ya Allah, hamba serahkan semua padamu. Baru sampai pada teknik pertama, pegang ubun-ubun, terfikir, “Al Fatihah saja sudah cukup, ga usah heboh, yg penting khusyuk, kan Allah yang kasih kesembuahan, bukan bacaannya”
Saya letakkan tangan di ubun-ubun, baca al fatihah berulang ulang. Suara berubah-ubah, kadang wanita tua, kadang wanita baya, kadang wanita muda. Jelek sekali, lalu muntah muntah sampai 15 menit. Sendirian, saya hanya minta perlindungan Allah. Selama ruqyah mandiri, ini muntah terheboh rasanya. Lalu keluar lendir bening lengket beserta darah segar menggumpal di hidung.
Tidak lama kemudian, muncul petichiae (bintik kecil pembuluh darah yg pecah) di seluruh wajah, terutama daerah mata dan tulang pipi. Awanya merah segar, lama-lama bertambah banyak dan menghitam. Agak khawatir karena esoknya harus mengajar, takut membuat risih anak didik.
Malamnya saat siap tidur, suami yg prihatin mulai meruqyah wajah saya. Ringan saja, hanya memohon agar Allah mengurangi petichiae di wajah. Tiba-tiba bibir kembali mencibir, tambah lama tambah tinggi kesombongannya, matanya sinis dan mengejek. Akhirnya ruqyah serius, si jin tertawa sinis, mengejek. Suami tiup, dia terbatuk batuk, tapi kesombongannya tidak berkurang. Saya beri isyarat, tolong ruqyah bagian tengkuk dan leher belakang. Jin mulai gemetar geleng kepala, kaki tangan kejang, tapi tetap saja tidak berkurang sombongnya. Muntah lendir dan darah. Semakin sinis tawanya. Masyaallah. Hanya pada Allah saja kami mohon perlindungan. Karena kami sudah lelah, kami akhiri, saya sulit tidur agak gelisah. Akhirnya bisa tenang dengan menyetel mp3 ruqyah sampai tertidur.
Hingga saat saya menulis ini, kesombongan dan cibirannya menemani aktifitas saya.
Saya mohon doa dari sahabat semua, agar kejahatan ini diakhiri oleh Allah dengan cara yang baik.
Dan semoga kami segera dikaruniai putra putri sholeh sholehah.
Doa kami untuk sahabat semua.
Jazakumullah....
Tapi setelah itu, kok rasanya jalan ditempat. Shalat jamaah selalu diupayakan, shalat wajib awal waktu, usaha paling tidak 40 rakaat sehari semalam (wajib, sunnah rawatib, dhuha, lail), sudah mulai berjilbab syar’i, belajar cadar meski belum sepenuh waktu. Rutin minum teh QHI dari pakde Subur Diaul Haq , pakai ajwa dan abkar resep ust Muhammad Faizar (nah yg ini ga ada yg kasih tahu abkar bikin rusak pakaian hehe), mandi air garam, ruqyah mandiri, pembentengan, dll. Alhamdulillah semua dimudahkan. Sayangnya, bukan semakin menurun, meski istirahat sdh bagus, tp kok saya merasa diejek saja. Ada yg keluar masuk lewat telinga. Pandangan dimanipulasi, masih was was, bahkan sempat dicoleh secara fisik.
Sempat terpikir, apa saya ini sebegitu ndableg, sampai Allah memberi penyakit yg kontinyu, supaya saya nda kendur ibadahnya, seperti selama ini? Kalau sehat dan senang, mudah lupa. Astaghfirullah...
Muhasabah bersama sahabat pecinta ruqyah (terima kasih sebesarnya untuk founder dan kontributor grup ini, atas izin Allah sy mendapat sahabat yg luar biasa dukungannya secara moril), disimpulkan mungkin saya terlalu keras berpikir, dan tidak menikmati prosesi ruqyah itu sendiri. Terlalu waspada, terlalu nafsu berpikir taktis, hingga mereka jadi GR.
Baiklah....mungkin memang begitu. Saya putuskan rehab sendiri hati saya, meski tak pernah ikut pelatihan, saya harus bisa. Sudah kurang apa lagi tips dan trik ruqyah di beberkan disini, gratis, tinggal amalkan. Saatnya berubah. Ibadah bukan sekedar karena menghiba-hiba ingin dicabut azab dan cobaannya. Saya jadikan shalat sebagai bentuk terima kasih atas karunia yg sdh saya dapatkan selama ini, dan sebagai ‘janji temu’ dengan Allah, Tuhan Semesta Alam yang saya cintai. Saya hidupkan sunnah dalam kehidupan saya, karena mencari ridhoNya, dan karena cinta pada RasulNya. Itu saja. Urusan penyakit dna jin, bukan urusan saya lagi. Allah lebih tahu. Rasanya menyesal sekali, kenapa begitu lambat saya membuka mata.
Esok paginya, saya baca artikel sadaqah untuk kesembuhan penyakit di blog ust Perdana Akhmad, lalu download ebook tutorial 50 teknik ruqyah dari blog ust NAI. Makan siang dengan suami, sekalian minta izin jual perhiasan yang dulu dia berikan, untuk lunasi hutang dan sedekah sebagian. Baru niat, kok sudah ada reaksi.
Saya pulang untuk shalat, dua rakaat qabliyah zuhur, mulut mencla mencle sendiri. Sampai harus kendalikan, suara sirr kok lama-lama jadi nyaring. Seperti ada yg mau kasih bukti “kalau Cuma ini, aku juga hapal!” saya biarkan hati tenang, biar saja si cunguk manyun sambil membaca ayat. Kalau mau ikut shalat ya monggo, tapi nda usah menghina ayat Allah.
Lalu saya berzikir dan doa, semoga Allah berkenan menyayat bibir dan wajahnya. Atas makar mereka, juga menzalimi saya dan keluarga, juga atas kesombongannya didepan kalamullah. Shalat zuhur saya lengkapi surah2 ruqyah, mulai bergetar. Tapi bibir tambah keras diatur.
Selesai shalat, saya buka ebook ust NAI, mukaddimahnya yang ‘menggugah selera’, bikin saya semangat. Tapi tiba-tiba, mata jadi sinis, bibir mencibir sekeras kerasnya, leher menoleh pelan kiri kanan tanda kesombongan. Ya Allah, hamba serahkan semua padamu. Baru sampai pada teknik pertama, pegang ubun-ubun, terfikir, “Al Fatihah saja sudah cukup, ga usah heboh, yg penting khusyuk, kan Allah yang kasih kesembuahan, bukan bacaannya”
Saya letakkan tangan di ubun-ubun, baca al fatihah berulang ulang. Suara berubah-ubah, kadang wanita tua, kadang wanita baya, kadang wanita muda. Jelek sekali, lalu muntah muntah sampai 15 menit. Sendirian, saya hanya minta perlindungan Allah. Selama ruqyah mandiri, ini muntah terheboh rasanya. Lalu keluar lendir bening lengket beserta darah segar menggumpal di hidung.
Tidak lama kemudian, muncul petichiae (bintik kecil pembuluh darah yg pecah) di seluruh wajah, terutama daerah mata dan tulang pipi. Awanya merah segar, lama-lama bertambah banyak dan menghitam. Agak khawatir karena esoknya harus mengajar, takut membuat risih anak didik.
Malamnya saat siap tidur, suami yg prihatin mulai meruqyah wajah saya. Ringan saja, hanya memohon agar Allah mengurangi petichiae di wajah. Tiba-tiba bibir kembali mencibir, tambah lama tambah tinggi kesombongannya, matanya sinis dan mengejek. Akhirnya ruqyah serius, si jin tertawa sinis, mengejek. Suami tiup, dia terbatuk batuk, tapi kesombongannya tidak berkurang. Saya beri isyarat, tolong ruqyah bagian tengkuk dan leher belakang. Jin mulai gemetar geleng kepala, kaki tangan kejang, tapi tetap saja tidak berkurang sombongnya. Muntah lendir dan darah. Semakin sinis tawanya. Masyaallah. Hanya pada Allah saja kami mohon perlindungan. Karena kami sudah lelah, kami akhiri, saya sulit tidur agak gelisah. Akhirnya bisa tenang dengan menyetel mp3 ruqyah sampai tertidur.
Hingga saat saya menulis ini, kesombongan dan cibirannya menemani aktifitas saya.
Saya mohon doa dari sahabat semua, agar kejahatan ini diakhiri oleh Allah dengan cara yang baik.
Dan semoga kami segera dikaruniai putra putri sholeh sholehah.
Doa kami untuk sahabat semua.
Jazakumullah....
Kunjungi Konsultasi Ruqyah Gratiss via whatsapp, rahasia dari ruqyah syar'iyyah dan temukan berbagai kasus ruqyah yang berhasil di sembuhkan di artikel Pertanyaan dan Jawaban Seputar Ruqyah Syariyyah <---- Klik , siapa tau ada yang sesuai dengan kondisi yang anda alami. Kunci rangkaian penyembuhan untuk mengatasi berbagai gangguan baik penyakit fisik atau penyakit hati (non-medis) serta berbagai gangguan ghaib. Atau silahkan langsung kunjungi halaman Cara dan Aturan Konsultasi Ruqyah Syariyyah Athallah <--- Klik
Untuk testimoni semua sahabat muslim yang sudah berhasil mengatasi gangguan yang dialami dengan ruqyah mandiri silahkan klik Testimonial. Disertai screen capture percakapan whatsapp.
"Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam." (QS. Asy-Syu'araa Ayat : 109, QS. Asy-Syu'araa Ayat :127, QS. Asy-Syu'araa Ayat :145, QS. Asy-Syu'araa Ayat :164, QS. Asy-Syu'araa Ayat :180)
Kami juga menyediakan CD Ruqyah (untuk ruqyah rumah/toko) yang berisi audio ruqyah mandiri beserta tutorial ruqyah mandiri dan ruqyah rumah disertai bacaaan surah surah ruqyah dalam arabic, latin dan terjemahan. Disertai juga tutorial dan tuntunan sunnah untuk LGBT, penyakit sihir, penyakit fisik dan susah jodoh dalam bentuk PDF. Praktis bagi anda untuk terapi penyembuhan dengan izin Allah subhanahu wa ta'ala dengan mendengarkan ayat ayat al quran yang berfungsi sebagai penyembuhan dan pembatal sihir serta penghilang gangguan jin dan ain. Untuk pemesanan dan info kunjungi post Mp3 dan CD ruqyah mandiri, Barokallahu fiikum..
- Tutorial Ruqyah Mandiri sebagai penyembuh dan pembersih diri dari gangguan ghaib, penyakit medis dan non medis <----- Klik Jika ingin membaca tutorialnya di web. Untuk ciri ciri terkena gangguan ghaib, gangguan jin, gangguan sihir atau ain bisa di lihat di Tanda atau ciri terkena gangguan jin, gangguan sihir atau penyakit ain
- Tuntunan sunnah untuk benteng diri agar gangguan itu tidak kembali muncul <---- Klik jika ingin membaca nya di web ini.
- Tutorial Ruqyah Rumah agar gangguan yang sudah dipaksa keluar dari badan juga keluar dari rumah tempat tinggal kita <---- Klik jika ingin membaca caranya di web
- Tuntunan sunnah menjadikan rumah dibenci setan dan jin sehingga jika sudah berhasil diusir dengan ruqyah rumah tidak kembali lagi masuk rumah. <---- Klik jika ingin membaca caranya di web ini.
- Memutar audio ruqyah rumah saat munculnya dua tanduk setan yaitu saat matahari terbit dan tenggelam, dimana pada dua waktu ini setan kekuatannya mejadi membesar. <---- Klik jika ingin mendapatkannya di web ini. Sesungguhnya Matahari terbit di antara dua tanduk setan, dan tenggelam di antara dua tanduk setan pula. (HR Abu Dawud dan Muslim)
“Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam,” (HR. Muslim).
Untuk testimoni semua sahabat muslim yang sudah berhasil mengatasi gangguan yang dialami dengan ruqyah mandiri silahkan klik Testimonial. Disertai screen capture percakapan whatsapp.
"Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam." (QS. Asy-Syu'araa Ayat : 109, QS. Asy-Syu'araa Ayat :127, QS. Asy-Syu'araa Ayat :145, QS. Asy-Syu'araa Ayat :164, QS. Asy-Syu'araa Ayat :180)
Kami juga menyediakan CD Ruqyah (untuk ruqyah rumah/toko) yang berisi audio ruqyah mandiri beserta tutorial ruqyah mandiri dan ruqyah rumah disertai bacaaan surah surah ruqyah dalam arabic, latin dan terjemahan. Disertai juga tutorial dan tuntunan sunnah untuk LGBT, penyakit sihir, penyakit fisik dan susah jodoh dalam bentuk PDF. Praktis bagi anda untuk terapi penyembuhan dengan izin Allah subhanahu wa ta'ala dengan mendengarkan ayat ayat al quran yang berfungsi sebagai penyembuhan dan pembatal sihir serta penghilang gangguan jin dan ain. Untuk pemesanan dan info kunjungi post Mp3 dan CD ruqyah mandiri, Barokallahu fiikum..
Info yang rugi jika anda lewatkan
“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk maka adalah baginya pahala seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya, yang demikian itu tidak mengurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka adalah atasnya dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, yang demikian itu tidak mengurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka” (HR. Muslim)
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
Bagikan di media sosial yang anda ikuti dengan klik di tombol dibawah ini dan raih amal sholeh sebanyak banyak nya... InsyaAllah
Cukup dengan Al fatihah alhamdulillah sembuh
4/
5
Oleh
Anonim